REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anonimitas dan kemudahan penggunaan media sosial membuat orang-orang tak bertanggung jawab semakin berani untuk menyebarkan berita bohong atau hoaks. Padahal, dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari menyebarnya berita bohong bisa sangat fatal.
"Sebenarnya kalau kita (Muslim) balik ke Alquran dan hadis, nggak akan terjadi hoaks," ungkap penulis novel islami best seller, Asma Nadia, saat dihubungi Republika.co.id.
Asma mengatakan hoaks yang ditujukan terhadap orang lain merupakan suatu bentuk fitnah. Ajaran Islam telah memberikan petunjuk mengenai cara-cara untuk mencegah atau menghindari fitnah ini, termasuk fitnah di media sosial.
Sebelum mengunggah suatu informasi di media sosial, salah satu hal yang dianjurkan dalam ajaran Islam adalah berprasangka baik. Asma mengatakan umat Islam seharusnya mendahulukan prasangka baik sebelum berprasangka buruk terhadap seseorang.