REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Matras yang nyaman dapat membantu orang mendapatkan istirahat dan tidur yang nyenyak. Akan tetapi, memilih matras kadang bukanlah hal yang mudah mengingat banyak sekali varian yang ditawarkan oleh berbagai produsen.
Lantas, bagaimana cara memilih matras yang tepat? Head of Direct Sales dari produsen dan importir matras PT Duta Abadi Primantara, Christin Setiawan, menjelaskan setidaknya ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam memilih matras.
“Yang pertama adalah comfort (kenyamanannya), kedua adalah support (daya topangnya), dan yang ketiga adalah durability (daya tahannya),” kata Christin di butik kasur Sleep & Co, Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Kamis (28/3) lalu.
Sementara, Brand Manager PT Duta Abadi Primantara, Mukti Argo menganjurkan agar calon pembeli untuk mencoba tidur di atas matras yang diminatinya. Jangan sungkan untuk melakukannya.
“Kalau kita tidak mencoba, kita tidak tahu matras itu nyaman atau tidak,” kata Mukti dalam kesempatan yang sama.
Selama ini, banyak konsumen Indonesia yang hanya duduk dan hanya memegang-megang matras saat akan memilih matras. Padahal, matras diproduksi sebagai alas tidur.
"Cobalah berbaring di atasnya minimal lima menit," ujar Mukti.
Dalam posisi berbaring, calon konsumen bisa merasakan daya topang matras terhadap titik berat tubuh. Titik berat itu antara lain ada di kepala, pundak, badan, pinggang, dan kaki.
“Matrasnya harus dicoba karena titik berat orang berbeda-beda,” jelas Mukti.
Masih dalam posisi berbaring, calon pembeli bisa mengecek kenyamanan dengan memasukkan tangan ke sela-sela punggung dan matras. Menurut Mukti, jika tangan masih bisa masuk ke sela-sela itu maka artinya matras belum memenuhi kriteria daya topang yang unggul.
“Karena kalau tidak bisa menopang, lama-lama tulang kita akan bengkok mengikuti matras tersebut. Itu yang bahaya,” jelas dia.
Selanjutnya, Mukti juga meminta publik untuk mengetahui preferensi atau kebiasaan tidur masing-masing. Dengan begitu, penjual pun bisa memberikan pilihan-pilihan matras sesuai dengan kebiasaan tidur calon konsumennya.