Kamis 11 Apr 2019 16:30 WIB

Suami, Jangan Tanyakan Lima Hal Ini pada Istri yang Hamil

Pertanyaan suami bisa membuat kesalahan yang sebenarnya tidak disengaja

Rep: Santi Sopia/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Ibu Hamil
Foto: pixabay
Ilustrasi Ibu Hamil

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika seorang perempuan hamil, suami seyogianya menjadi salah satu pendukung yang paling kuat untuk sang istri. Namun, seringkali suami membuat kesalahan yang sebenarnya bisa saja tidak disengaja.

Ada pula yang cenderung egois atau ceroboh dengan mengucapkan hal-hal yang bisa membuat perasaan istrinya tersinggung bahkan hingga tingkat depresi. Berikut lima hal yang sebaiknya tidak perlu dilakukan suami kepada istri yang sedang hamil dilansir laman Womanitely, Kamis (11/4).

Baca Juga

1. Membahas berat badan

Karena kehamilan membuat perempuan bertambah berat badan, dia cenderung sangat khawatir tentang penampilannya. Suami tidak boleh mengatakan kalimat-kalimat  yang cenderung menjengkelkan.

Hindari pernyataan seperti bayi kita pasti besar, kita pasti memiliki anak kembar, gadis-gadis lebih cantik, kamu akan butuh operasi caesar untuk melahirkan, kamu benar-benar makan untuk dua orang, atau menyusui akan menghilangkan semua berat itu.

2. Jenis kelamin bayi

Ada banyak kepercayaan tradisional tentang membuat prediksi tentang kehamilan. Namun, tebakan yang didasarkan pada bentuk perut cenderung tidak masuk akal dan justru berpotensi membuat depresi.

Jika mengucapkan tentang hal seperti itu kepada istri, sebenarnya juga tidak mencerminkan kecerdasan suami. Sikap terbaik adalah menerima tidak mungkin untuk memprediksi apa pun tentang jenis kelamin bayi tanpa tes medis.

3. Tidak peka

Kehamilan melibatkan perubahan hormon yang ekstrem. Perempuan tidak hanya mengalami perubahan suasana hati tetapi juga perubahan cepat dalam cara makan, tidur, dan seks. Hal terburuk yang dapat dilakukan suami adalah membuat komentar yang tidak peka dan melibatkan kata-kata nakal.

Padahal para suami seharusnya menjadi pendukung istri mereka. Suami wajib memastikan istrinya selalu memiliki cukup makanan dan perhatian. Perawatan tubuh juga dapat membuat suasana hati perempuan menjadi lebih baik.

4. Menanyakan kepastian resign

Begitu perempuan hamil, kadang mereka menghkhawatirkan akan apa yang mungkin terjadi pada kariernya. Pertanyaan itu juga cukup sensitif bagi perempuan. Sebagai gantinya, suami harus mendiskusikan bagaimana suami tetap akan berada di samping istri, membantunya dalam setiap langkah, sehingga istri dapat kembali ke kariernya sesegera mungkin.

5. Keluhan tentang kebutuhan

Tidak hanya perempuan yang membutuhkan banyak bantuan fisik ketika mereka hamil, tetapi juga mereka sering kali membutuhkan kepastian. Bahkan perempuan yang biasanya sangat mandiri dapat mendambakan perhatian ketika mereka hamil. Hal yang patut untuk dilakukan adalah menuruti kebutuhan istri dan berbahagialah bisa berada di samping wanita yang luar biasa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement