Senin 10 Jun 2019 10:40 WIB

Anak Cenderung Sulit Makan Saat Perjalanan Jauh

Ajak anak menyiapkan camilan untuk dimakannya saat menempuh perjalanan jauh.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Kendaraan pemudik yang akan menuju pulau Jawa terjebak macet di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Ahad (9/6/2019).
Foto: Antara/Ardiansyah
Kendaraan pemudik yang akan menuju pulau Jawa terjebak macet di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Ahad (9/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sementara arus balik terus berlangsung, sebagian keluarga baru mulai mudik ke kampung halaman. Nah selama perjalanan mudik maupun arus balik, nutrisi apa yang harus dipenuhi oleh anak agar tidak mudah sakit selama perjalanan?

Menurut pakar nutrisi Prof Dr dr Saptawati Bardosono MSc, agar anak tidak bosan selama mudik atau arus balik, sebaiknya orang tua menyiapkan camilan untuk buah hatinya. Ia menyarankan agar orang tua mengajak anak membeli camilan ke mini market atau supermarket.

Baca Juga

Saptawati mengatakan, ornag tua dapat sedikit longgar soal aturan makan selama masa liburan. Anak sebaiknya diizinkan memilih sendiri camilannya di samping kudapan yang telah orang tua siapkan untuk membuat anndanya senang.

"Terpaksa melanggar deh. Boleh melanggar, kan cuma sehari ini melanggar, tapi tetap kita hitung sudah berapa banyak gula yang masuk,” ujarnya kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Selain itu, sebaiknya orang tua juga menyiapkan makan besar terutama nasi dan lauk pauk yang sederhana. Telur, contohnya, bisa digoreng atau direbus.

"Mengapa harus membawa makan besar? Karena suatu saat kalau jalanan macet, kita tidak dapat mecapai restoran dalam waktu yang tepat, anak harus makan. Orang tua bisa menahan lapar, tapi anak harus makan,” kata Saptawati.

Selama perjalanan panjang, menurut Saptawati, memang agak sulit memenuhi nutrisi secara lengkap dan seimbang. Ia memaklumi agak repot bila membawa sayur, tapi buah masih bisa dibawa.

"Jadi, bawa nasi dan lauk serta buah sebagai persiapan makanan si kecil," ucap Saptawati.

Biasanya anak akan sulit makan saat perjalanan jauh. Bisa jadi, itu karena dia lelah atau belum buang air besar (BAB). Jadi, pada hari selanjutnya setelah mudik, lakukan pemulihan nutirisi anak.

"Lihat sudah BAB atau belum, kemudian emosinya mesti dijaga, kelelahan mesti diatasi, pasti nanti dia mau makan,” ujarnya.

Saptawati juga mengingatkan agar orang tua memenuhi nutrisi anak sebelum berangkat bepergian. Dengan begitu, fisik anak akan sehat selama perjalanan.

Selain itu, persiapkan emosional anak. Beri tahu bahwa dia akan pergi jauh.

"Ajak dia siapkan sendiri bekalnya, supaya anak senang perginya,” kata Saptawati.

Orang tua juga harus mengajarkan anak untuk bilang kalau lapar. Saptawati mengungkapkan, anak biasanya akan mengungkapkannya kepada ayah dan ibunya ketika mereka lapar. Lain halnya dengan haus.

Menurut Saptawati, anak cenderung malas minum. Bisa jadi mereka begitu karena malas buang air kecil (BAK). Untuk itu, orang tua harus selalu mengingatkan anaknya agar mencukupi kebutuhan hidrasi tubuhnya.

"Bawa botol minum yang dia sayang, isi air putih, jangan air lain. Air yang bergula akan membuat anak dehidrasi,,” jelas Saptawati.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement