Senin 16 Dec 2019 21:27 WIB

Bolehkah Mencuci Rambut Setiap Hari?

Menjaga kebersihan rambut sangat penting bagi kesehatan rambut dan kulit kepala.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Menjaga kebersihan rambut sangat penting bagi kesehatan rambut dan kulit kepala.
Foto: Pixabay
Menjaga kebersihan rambut sangat penting bagi kesehatan rambut dan kulit kepala.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga kebersihan rambut sangat penting bagi kesehatan rambut dan kulit kepala. Namun, apa boleh mencuci rambut setiap hari?

Manajer Pendidikan Shiseido Professional Indonesia, Reynaldo Wenas, mengatakan, mencuci rambut atau keramas setiap hari sangat dianjurkan bagi masyarakat di Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan negara dengan tingkat polusi udara cukup tinggi.

Baca Juga

"Liat sendiri, polusi makin tinggi dan suhu udara tinggi, makanya lebih banyak kotoran di kulit kepala, makanya sebenarnya cuci rambut setiap hari tak masalah," ujar Reynaldo, belum lama ini di Jakarta.

Reynaldo mengatakan keramas merupakan perawatan sederhana dari luar bisa dilakukan untuk kulit kepala. Sebab, Indonesia memiliki kondisi udara yang lembab dan panas.

Dia menjelaskan, mencuci rambut setiap hari, justru membuat kotoran atau lapisan minyak di kulit kepala hilang. Dengan begitu, tidak ada sumbatan pada pori-pori kepala yang menyebabkan permasalahan rambut.

Meski demikian, lanjut Reynaldo, memilih sampo yang tepat perlu diperhatikan. Ia menganjurkan pemakaian sampo yang terbiat dari bahan alami agar tidak berbahaya bagi kulit kepala.

Dulu, orang tua cenderung melarang anaknya mencuci rambut setiap hari. Alasannya, kulit kepala bisa kering. Namun, menurut Reynaldo, mencuci rambut setiap hari justru dianjurkan di tengah polusi udara saat ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement