Senin 03 Feb 2020 12:44 WIB

Kiat Memotret Anak

Anak tak selalu bisa dipotret di segala kesempatan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Memotret anak membutuhkan kesabaran dan kejelian demi mendapat hasil terbaik.
Foto: EPA
Memotret anak membutuhkan kesabaran dan kejelian demi mendapat hasil terbaik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memotret anak merupakan aktivitas yang susah-susah gampang. Padahal, ada banyak momen yang rasanya penting untuk diabadikan.

Fotografer anak, Rittar Alfina Nurmala, mengatakan bahwa untuk mendapatkan foto yang sempurna, foto harus diambil pada saat anak-anak sedang bahagia.

Baca Juga

"Pertama, kalau hendak foto anak, itu harus pada jam-jam happy-nya anak-anak," kata fotografer yang juga dikenal dengan nama atau Rittar Rajagukguk dalam acara Grand Final Cussons Bintang Kecil Season 8 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Ahad (2/1).

Rittar menyarankan, sebaiknya anak tak difoto saat anak dalam keadaan mengantuk atau kelelahan. Orang tua juga tidak disarankan untuk memfoto anak yang tengah merasa lapar.

Jika anak juga sedang tak dalam perasaan yang senang, orang tua wajib menghentikan aktivitas pemotretan terlebih dahulu. Orang tua harus menunggu hingga anak memiliki perasaan yang menyenangkan.

Para orang tua juga bisa menggunakan kamera ponsel seadanya untuk mengabadikan momentum anak, tanpa harus menggunakan kamera profesional. Namun, Ritar menyarankan, jika hendak memfoto anak dengan kamera ponsel, berikan cahaya yang cukup dari sinar matahari.

"Sebaiknya dilakukan dengan sinar matahari yang cukup. Kalau di pagi hari, batasnya sampai pukul 11 siang. Pagi hari itu adalah waktu yang tepat untuk memfoto anak kita," tutur Ritar.

Jika menjepret aktivitas anak pada sore hari, coba perhatikan arah sinar matahari di sekitar lokasi pemotretan. Jangan sampai salah posisi hingga foto tampak tak fokus di anak akibat cahaya belakang (backlight).

Lalu, anak tampak kaku, maka ayah dan ibu harus bermain peran saat akan mengambil gambar. Orang tua juga bisa memberikan mainan agar anak-anak bisa senang ketika difoto.

"Jadi anak itu ketika difoto tidak seperti disetrap atau jadi kayak dipaksa, jadi anak itu menjadi lebih senang dan tidak stres," jelas Ritar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement