Sabtu 22 Feb 2020 18:12 WIB

Lima Manfaat Tidur dengan Selimut Tebal

Berat selimut ternyata juga mempengaruhi kualitas tidur.

Rep: Mabruroh/ Red: Nora Azizah
Berat selimut ternyata juga mempengaruhi kualitas tidur seseorang seperti mengurangi kecemasan dan juga membuat tidur lebih nyenyak (Foto: ilustrasi tidur nyenyak)
Foto: Piqsels
Berat selimut ternyata juga mempengaruhi kualitas tidur seseorang seperti mengurangi kecemasan dan juga membuat tidur lebih nyenyak (Foto: ilustrasi tidur nyenyak)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berat selimut ternyata juga mempengaruhi kualitas tidur seseorang seperti mengurangi kecemasan dan juga membuat tidur lebih nyenyak. Ada lima alasan orang merasa nyaman dengan selimut tebal juga manfaatnya bagi kesehatan.

Ahli Terapi Okupasi dan Pendiri Simplicity of Health, LLC,  Brittany Ferri, mengatakan, tekanan dari selimut tebal dapat memberikan input sensorik yang menginformasikan otak seseorang untuk berhenti melakukan pekerjaan berat. Begitu otak tidak lagi bekerja ekstra maka otak dapat fokus pada fungsi vital lainnya, termasuk istirahat.

Baca Juga

Penelitian untuk manfaat penggunaan selimut tebal pernah dilakukan kepada 31 orang yang menderita insomnia pada 2015. Hasil penelitian selama dua minggu itu, menyatakan mereka lebih mudah tertidur juga mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.

Menurut Psikoterapis dan Pendiri Counseling and Wellness Center of Pittsburgh, Stephanie Wijkstrom, tekanan fisik mendorong pelepasan oksitosin dan serotonin yang memiliki efek menenangkan yang sangat tinggi. Selain itu, selimut dengan bobot yang tebal juga dapat mengurangi kecemasan dan membuat kualitas tidur lebih baik.

Untuk merasakan manfaat yang menenangkan dari selimut tebal ini, disarankan untuk menggunakan selimut hingga menutupi seluruh tubuh sehingga memberikan tekanan konstan.

Selain menjadi tren sebagai alat kesehatan selimut tebal ini pada awalnya diperuntukkan pada terapi okupasi. Secara tradisional, mereka gunakan untuk membantu anak-anak dengan autisme agar merasa lebih tenang.

"Anak-anak dengan autisme biasanya menunjukkan masalah regulasi sensorik ringan hingga berat," jelas Ferri, dilansir melalui mindbodygreen, Sabtu (22/2).

Begitu juga dengan bayi yang baru lahir. Bayi yang gelisah kemudian ditenangkan dengan membungkus badan mereka sehingga memberikan tekanan.

Tidur terlentang dapat membantu mencegah refluks asam dan juga meminimalkan risiko rasa sakit. Dengan tisur terlentang maka tulang belakang, leher, dan kepala dalam posisi yang netral, sehingga menghilangkan tekanan berlebih.

Menurut anekdotal, dengan menggunakan selimut tebal dapat membuat tidur lebih mudah dengan posisi ini. Karena tekanan selimut dapat membantu mempertahankan postur dan membatasi gerakan

Manfaat menggunakan selimut yang tebal juga dapat memulihkan otot. Menurut Ferri, otot perlu istirahat agar bisa pulih setelah olahraga besar seperti balapan. Kendati demikian, tidur dengan selimut tebal tetap tidak bisa menggantikan hidrasi dan nutrisi yang tepat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement