Kamis 22 Jul 2010 01:48 WIB

Ikut Wisata Jelajah Gunung Api Purba di Gunungkidul, Yuk!

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Dalam rangka mensukseskan Visit Indonesia Year (VIY) 2011 dan membangun citra pariwisata Yogyakarta, Dinas Pariwisata Provinsi DIY bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul serta instansi terkait akan menyelenggarakan jelajah wisata alam gunung api purba Nglanggeran, Gunungkidul pada Ahad (1/8).

Menurut Sekretaris Panitia Moh. Haliem, jelajah wisata alam ini diselenggarakan setiap tahun yang bergiliran di empat kabupaten (Gunungkidul, Kulon Progo, Bantul dan Sleman). Tahun ini merupakan yang ketujuh kalinya dan diselenggarakan di Kabupaten Gunungkidul, kata dia pada wartawan di Kantor Dinas Pariwisata DIY, Rabu (21/7).

Selanjutnya Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir mengatakan kegiatan jelajah wisata alam ini merupakan kegiatan lintas alam yang sifatnya menyenangkan dan untuk mengangkat destinasi dan pengenalan potensi alam yang belum terlalu dikenal masyarakat umum yang bersifat masal.

''Jelajah Wisata Alam ini hanya di empat kabupaten dan di kota Yogyakarta tidak diselenggarakan karena dari sisi geografisnya tidak memungkinkan. Mungkin kalau di Yogyakarta wisata heritage dengan menggunakan sepeda lebih cocok,''ungkap dia.

Tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan potensi wisata alam keawasan Gunung Api Purba yang berada di Desa Nglanggeran. Kawasan ini selain memiliki pemandangan alam yang indah juga wisata tracking yang menarik untuk para wisatawan.

''Ketinggian Gunung Api Purba sekitar 4000 meter. Gunung termasuk gunung berapi yang aktif dan ada rangkaiannya dengan Gunung Merapi. Di sana ditemukan batuan andesit besar peninggalan zaman purba,''kata Haliem. Jelajah Wisata Gung Api Purba Nglanggeran akan mengambil rute Lapangan Karang-Pak Paeran (Pemandangan Gunung Buchu)- Pendapa Kalisong- Halaman Rumah Bapak Hartono dan finish di Lapangan Karang, dengan jarak sekitar tujuh kilometer dan jarak tempuh 2-2,5 jam.

Ditargetkan peserta yang ikut serta sebanyak 3000 orang dan pendaftaran sampai 30 Juli dengan biaya pendaftaran Rp 25.000 dengan fasilitas kaos, makan siang dan asuransi. Sekarang jumlah peserta yang terdaftar sudah mencapai 15000 peserta yang berasal dari DIY, Kediri, Bandung, Surabaya, Jakarta, Jawa Tengah. Tahun kemarin jelajah wisata alam ke Waduk Sermo, Kulon Progo dengan jumlah peerta 3400 orang, ungkap dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement