REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Warga Nusa Tenggara Barat memanfaatkan momen libur Lebaran 2018 untuk berwisata ke taman wisata alam (TWA). Setidaknya ada tiga taman wisata alam di NTB yang cukup ramai pengunjung pada momen liburan kali ini.
Ketiganya adalah TWA Semongkat di Kabupaten Sumbawa, TWA Madapangga di Kabupaten Bima, dan TWA Gunung Tunak di Kabupaten Lombok Tengah. Semuanya masih di bawah pengelolaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa.
"Jumlah pengunjung di TWA Semongkat mencapai 619 orang, TWA Mapangga 599 orang, dan TWA Gunung Tunak sebanyak 312 orang. Itu data sejak H+1 hingga H+4 Idul Fitri 1439 Hijriah," kata Kepala Hubungan Masyarakat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB Ivan Juhanda ketika dihubungi di Mataram, Rabu (20/6).
Menurut Ivan, TWA Semongkat dengan luas 100,5 hektare tersebut ramai dikunjungi warga untuk menikmati liburan karena memiliki panorama alam yang indah. TWA yang berada di Desa Kelungkung, Kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa itu, memiliki karakteristik suasana sejuk dan berbeda dengan iklim di luar kawasannya.
TWA Semongkat memiliki berbagai jenis flora, seperti pohon ara merah (ficus sp), kukin (schoutenia ovata). Ada juga beberapa jenis tanama obat, di antaranya kumis kucing (orthosipon spicatus), dan pakis sarang burung (asplenium nidus).
Kawasan hutan TWA Semongkat merupakan hutan dengan perwakilan ekosistem dataran rendah sehingga menjadi habitat berbagai jenis satwa, seperti burung elang bondol (halliastur indus) dan koakiau (philemon buceroides). Keduanya merupakan satwa dilindungi undang-undang karena terancam punah.
"Di dalam kawasan TWA Semongkat juga ada sungai yang yang bisa dijadikan objek wisata jelajah sungai sambil menikmati panorama alam hutan," ujarnya.
TWA Madapangga, lanjut Ivan, juga tidak kalah indahnya. Taman wisata alam yang masuk dalam kelompok hutan Toffo Rompu RTK 65 seluas 232 hektare tersebut merupakan perwakilan ekosistem hutan tipe hutan dataran rendah.
Di dalamnya terdapat obyek wisata pendakian, sumber mata air untuk pemandian, dan sungai dengan air yang jernih dan dihiasi bebatuan alami. Ada juga obyek wisata pengamatan kupu-kupu, serta fasilitas pendukung yang bisa dinikmati wisatawan berupa kolam renang.
Ia mengatakan TWA Gunung Tunak juga tidak kalah indahnya. Taman wisata alam seluas 1.217,89 hektare itu merupakan kawasan konservasi di ujung selatan Pulau Lombok, bertemu dengan keindahan Samudera Hindia.
BKSDA NTB bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan telah membangun berbagai fasilitas bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan TWA Gunung Tunak, seperti rumah penginapan, tempat penangkaran rusa timor atau fauna khas NTB, serta pusat penangkaran kupu-kupu.
"Ketiga taman wisata alam tersebut akan makin ramai dikunjungi hingga berakhirnya musim libur lebaran, terutama TWA Gunung Tunak saat perayaan 'Lebaran Topat' pada Jumat (22/6)," kata Ivan.
Selain tiga taman wisata alam tersebut, BKSDA NTB juga mengelola delapan taman wisata lainnya yang tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa, yakni TWA Suranadi, TWA Kerandangan, TWA Pelangan, TWA Tanjung Tampa, TWA Bangko-Bangko, TWA Danau Rawa Taliwang, TWA Pulau Satonda, dan TWA Pulau Moyo.