REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Nandang Prihadi mengatakan, pihaknya akan memberlakukan sistem baru untuk kunjungan pariwisata ke Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi lonjakan jumlah kunjungan wisatawan di akhir pekan.
Nandang menjelaskan, TWA Kawah Ijen sebagai ekowisata sebenarnya memiliki daya tampung tersendiri. "Kajian cepat dari BBKSDA dan ahli ekowisata menyebut angka daya tampung atau daya dukung kawasan sekitar 750 orang," kata Nandang saat dihubungi Republika, Selasa (28/8).
(Baca: Kawah Ijen Bakal Ditutup Sementara?)
Menurut Nandang, jumlah kunjungan wisatawan ke TWA Kawah Ijen di hari biasa sebenarnya masih jauh dari batasan yang telah ditetapkan. Namun di akhir pekan, lonjakan pengunjung dapat melebihi angka 750 orang per hari. Apalagi, dia melanjutkan, jumlah pengunjung saat berada di masa liburan panjang.
Untuk menghadapai hal ini, pihaknya saat ini tengah mengembangkan sistem tiket dalam jaringan (daring). Sistem ini akan diatur agar jumlah kunjungan tidak menumpuk di akhir pekan atau hari libur. Ia berharap, sistem ini dapat selesai di November mendatang sehingga bisa diujicobakan pada Desember 2018.
"Awal tahun jika semua sudah siap, kita akan full online untuk tiket," tegas dia.