REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Ibu kota Austria, Wina, menduduki puncak indeks kota paling layak huni oleh Mercer selama 10 tahun berturut-turut. Wina dikenal para turis karena kekaisaran, istana-istana berlapis emas, dan musik klasik di masa lalu.
Wina memiliki layanan publik yang murah dan perumahan sosial yang berlimpah. Selain Wina, Zurich menduduki di posisi kedua sebagai kota layak huni. Menyusul Auckland, Muenchen, dan Vancouver yang berada di urutan ketiga.
“Kualitas hidup ditentukan oleh banyak faktor, mulai dari akses ke transportasi umum dan tingkat kemacetan lalu lintas, hingga ketersediaan perumahan dan sekolah internasional, juga pemandangan budaya kota,” ujar Mercer dalam sebuah penyataan tanpa menyebutkan bagaimana Wina terus menyisihkan Zurich, Jumat (15/3).
Mercer mengatakan melihat 39 faktor yang dikelompokkan dalam 10 pos seperti lingkungan politik dan sosial, serta rekreasi.
Sementara itu 10 kota di bagian bawah tabel 231 kota tidak berubah. Baghdad berada di peringkat terakhir, diikuti oleh Bangui di Republik Afrika Tengah dan ibu kota Yaman, Sanaa.
Ada beberapa perubahan besar, tetapi Caracas jatuh sembilan tempat ke urutan 202. Ini karena Venezuela menderita hiperinflasi, kekurangan barang-barang kebutuhan pokok dan baru-baru ini mengalami krisis politik sejak pemimpin oposisi Juan Guaido menjadi presiden sementara pada Januari lalu.
Namun, indeks berdasarkan data yang dianalisis antara September dan November 2018 tidak memperhitungkan perkembangan terkini seperti pemadaman besar-besaran yang melumpuhkan ekspor minyak dan makanan busuk yang langka.
Selanjutnya, Brexit tidak menyebabkan pergerakan besar di antara kota-kota di Inggris. London tetap menjadi peringkat tertinggi secara keseluruhan di urutan ke-44. Meskipun begitu, London berada di urutan terakhir di Inggris dalam peringkatan keselamatan pribadi.
“Di Inggris, London tetap (menjadi) pusat pilihan bisnis internasional,” kata Mercer.
Dublin, yang berperingkat lebih aman dari kota di Inggris manapun, naik satu peringkat menjadi 33 secara keseluruhan, tepat di atas San Franscisco.
“Dublin telah menjadi penerima manfaat teknologi, jasa keuangan, dan firma hukum yang pindah ke kota,” ujar Mercer, tanpa menjelaskan lebih lanjut, dikutip dari Reuters.