Selasa 28 May 2019 03:38 WIB

Taj Mahal Segera Miliki Ruang Menyusui

Rumah sakit menjadi satu-satunya ruang publik India yang menyediakan ruang menyusui.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Masjid Salman Alfarisi di Dau Kabupaten Malang disebut-sebut mirip dengan bangunan Taj Mahal di India.
Foto: Wilda Fizriyani / Republika
Masjid Salman Alfarisi di Dau Kabupaten Malang disebut-sebut mirip dengan bangunan Taj Mahal di India.

REPUBLIKA.CO.ID, AGRA-- Taj Mahal akan segera memiliki ruang menyusui. Hal ini menjadikan Taj Mahal sebagai monumen pertama di India yang menyediakan fasilitas tersebut. Ruang menyusui di tempat wisata seperti Taj Mahal yang dipadati oleh wisatawan sepanjang waktu dapat dianggap sebagai upaya positif ketika para ibu di India masih menghadapi tatapan tidak nyaman saat menyusui di depan umum.

“Ruang menyusui dilaporkan akan didirikan pada Juli untuk jutaan ibu dan bayi mereka,” kata arkeolog pengawas Survei Arkeologi India, Dr Vasant Kumar Swarnkar, seperti yang dilansir dari Indian Express, Senin (27/5).

Baca Juga

Ibu yang sedang menyusui turut berkomentar terhadap rencana ruang menyusui. Sneha Sindhia mengatakan ibu tidak perlu memompa ASI di toilet. Bagi Sindhia, memiliki ruang menyusui di tempat wisata adalah langkah besar untuk lebih mendukung ibu menyusui. Namun, ia juga mengungkapkan itu tidak berarti menyusui harus dibatasi dalam ruangan itu saja.

“Menyusui di depan umum harus dibuat sebagai kegiatan normal. Seharusnya tidak ada masalah jika ibu tidak ingin menggunakan kamar dan nyaman menyusui di depan umum, atau jika ruangan penuh atau tidak pada jarak yang dapat diakses,” ujar Sindhia.

Bagi para ibu yang tidak nyaman menyusui di depan umum, Sindhia melanjutkan, ini adalah inisiatif yang bagus. Sekali lagi ada banyak ibu yang harus memompa ASI karena alasan kesehatan.

Seorang ibu bernama Charma Sharma mengungkapkan ruang menyusui adalah kebutuhan dasar. Satu-satunya ruang menyusui yang tepat sampai sekarang adalah rumah sakit. Di hotel bintang lima saja, Sharma harus menyusui bayinya di kamar mandi.

“Saya tidak malu menyusui anak saya di depan umum. Tetapi di situs yang dikunjungi oleh ribuan orang, ketentuan tertentu sangat penting. Jadi tentu saja, Taj Mahal harus memiliki ruang menyusui. Ini adalah sesuatu yang mendasar seperti memiliki pembalut di kamar mandi umum,” kata Sharma.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement