Jumat 23 Aug 2019 03:37 WIB

Mirip Swastika, Wahana Permainan 'Penerbangan Elang' Ditutup

Wahana menuai protes dari masyarakat karena bentuknya mirip swastika yang berputar.

Red:
abc news
abc news

Sebuah taman hiburan di Jerman menutup salah satu wahana permainan yang baru sebulan diresmikan setelah menuai protes dari masyarakat karena bentuk wahana itu menyerupai swastika yang berputar.

Wahana mirip lambang swastika di Jerman:

  • Direktur pengelola taman, Rudiger Braun, mengatakan kemiripan wahana itu dengan swastika tidak terlihat dalam sketsa pabrikan wahana itu.
  • Dia mengatakan pabrikan wahana itu di Italia akan membayar setengah dari biaya pembangunan kembali.
  • Wahana baru itu menampilkan tiga kursi per lengan, bukan empat seperti sekarang.

Wahana yang diberi nama 'Penerbangan Elang' itu menampilkan dua palang besi yang masing-masing terdiri dari empat "gondola" yang tampak seperti swastika saat bergerak.

Pemilik taman hiburan Tatzmania di Loffingen, Jerman barat daya, mengatakan mereka telah menutup wahana yang dibuka pada akhir Juli lalu tersebut, setelah kemiripannya dengan swastika terungkap pasca tayangan wahana itu beredar di media sosial.

Direktur pengelola taman itu, Rudiger Braun, mengatakan kepada Bild Newspaper: "Kami tidak menyadari gondola itu akan menyerupai bentuk swastika ketika dioperasikan.''

"Bentuk menyerupai swastika itu tidak terlihat jelas dari sketsa pabrikan,'' katanya. Rudiger Braun menambahkan bahwa setengah dari biaya untuk membangun kembali wahana itu akan ditanggung pabrikan wahana itu yang berasal dari Italia.

Ketika wahana itu dibangun kembali, Rudiger Braun mengatakan wahana itu akan menampilkan tiga gondola per palang besi, tidak lagi empat gondola seperti bentuk awalnya.

Direktur pelaksana taman hiburan itu kemudian mengatakan kepada Lembaga penyiaran Uni Eropa: "Saya ingin menekankan bahwa saya ingin meminta maaf kepada semua orang yang merasa terganggu dan dihina oleh desain wahana kami.

"Kami akan menangani masalah ini," katanya.

"Kami mengapresiasi pihak operator wahana yang menyikapi masalah ini dengan cepat," kata Michael Wehner dari lembaga pemerintah setempat untuk pendidikan politik kepada surat kabar The Daily Telegraph.

"Menampilkan simbol yang dilarang adalah sebuah pelanggaran, dan cepat atau lambat seseorang akan mengajukan keluhan."

Simak berita selengkapnya dalam Bahasa Inggris disini. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement