Sabtu 24 Aug 2019 01:21 WIB

Kunjungan Turis ke Raja Ampat Kondusif

Wisatawan tak perlu khawatir berkunjung ke Papua.

   Pesona keindahan alam di Raja Ampat.
Foto: Republika/Teguh Firmansyah
Pesona keindahan alam di Raja Ampat.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO - Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan kondisi kunjungan wisatawan di wilayah Indonesia timur tidak terpengaruh adanya gejolak di Papua beberapa waktu lalu.

Di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, menteri mengatakan hingga saat ini, jumlah kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata, seperti Raja Ampat hingga Papua Barat tidak berubah.

Baca Juga

"Saat ini posisi dari Raja Ampat hingga Papua Barat berlangsung aman dan kondusif. Sehingga wisatawan tak perlu khawatir ketika berkunjung ke Papua. Kondisi Papua saat ini aman dan tetap kondusif untuk iklim pariwisata," kata Arief di sela-sela kunjungan kerja di Bandara Internasional Yogyakarta.

Ia juga mengatakan meski beberapa hari terakhir terjadi gejolak di Papua dan warga Papua di daerah lain, namun saat ini belum ada satu negara pun yang mengeluarkan travel advisor atau imbauan untuk tidak berkunjung ke Indonesia.

"Kami mengimbau kepada wisatawan untuk tidak perlu khawatir dengan kondisi di Indonesia saat ini sangat aman," katanya.

Arief mengatakan kondisi pariwisata di Indonesia sangat menggeliat. Hal ini bisa dilihat dari hasil evaluasi evaluasi pendapata devisa 2019. "Alhamdulillah devisa dari pariwisata pada 2019 mencapai 19,3 miliar dolarASmelampaui target sekitar 17 miliar dolar AS. Insyaallah akan tercapai karena 2019 sudah 19,3 miliar USD," katanya.

Sementara untuk target kunjungan, Presiden Jokowi memberi angka 18 juta orang wisatawan mancanegara.

"Sampai saat ini, kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia telah mencapai 90 persen dari target," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement