Ahad 01 Feb 2015 09:45 WIB

Indonesia Berpeluang Menjadi Kiblat Busana Muslim Dunia

Rep: CR05/ Red: Winda Destiana Putri
Salahs atu karya Dian Pelangi
Foto: ROL/Santi Sopia
Salahs atu karya Dian Pelangi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pariwisata turut mendukung rangkaian 'From Lombok To New York' yang dilakukan tiga desainer busana Muslim Indonesia, Zaskia Sungkar, Barli Asmara dan Dian Pelangi (ZBD).

Ketiga desainer itu akan memaerkan rancangan busana Muslim masing-masing di New York Fashion Week 14 Februari mendatang.

Menurut Kepala Ekonomi Kreatif Bidang Media, Desain, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Harry Waluyo, rangkaian kegiatan itu tentu menjadi peluang bagi Indonesia. Terutama dalam hal busana Muslim, pihaknya juga melihat banyak negara dapat menjadi pasar Indonesia.

"Tentu Kami dorong, Kami juga sudah banyak melakukan program dan penetrasi global. Seperti Jepang, Jerman, Belanda, Italia dan lainnya juga semakin terlihat peluang pasanya untuk Indonesia," ujar Harry di Jakarta, belum lama ini.

Di tempat yang sama, Mantan Wakil Menteri Pariwisata Sapta Nirwandar juga mengaku optimis, Indonesia mampu menjadi kiblat busana Muslim dunia.

"Contoh salah satu desainer kita, Dian Pelangi yang merupakan satu-satunya perancang busana Muslim di New York FW nanti ini sudah menjadi pertanda," kata Sapta.

Dari data Amerika juga kata Sapta, Dian Pelangi termasuk brand busana Muslim yang paling populer dari 156 daftar industri busana di dunia.

Begitu juga menurut Desainer Dian Pelangi, Indonesia memiliki potensi sangat besar dari segi busana Muslim. Dian mengatakan, ini kali pertama New York menampilkan rancangan busana Muslim dan itu merupakan karya desainer Indonesia dalam hal ini Dian Pelangi, Barli dan Zaskia.

"Kami yakin Indonesia bisa menjadi kiblat busana Muslim dunia paling tidak pada 2020," ujar Dian Pelangi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement