REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budayawan Arswendo Atmowiloto mengatakan selama ini sering komik dijadikan tumpuan kesalahan jika anak-anak malas belajar.
"Anak-anak malas belajar tapi komik yang dibakar. Makanya harus ada kampanye untuk memberi pengetahuan ke publik kalau komik merupakan karya seni yang berharga," ujarnya dalam jumpa pers pameran '28 Tahun Bikin Komik-Kartun di Cikini (Bikini)' di IKJ, Senin sore, (22/6).
Sebagai contoh, kata dia, karya-karya film animasi Walt Disney yang mendunia itu semua berasal dari komik strip. Satu detik film itu terdiri dari 24 gambar komik.
Saat ini, ujar Arswendo, ada komik lokal karya Benny & Mice. "Karya mereka jadi rebutan para penerbit, ini luar biasa."
Para komikus seperti mereka harus didukung untuk terus berkarya. Sebaiknya komik juga mulai dibuat film, komik-komik Amerika Serikat seperti Batman dan Superman sudah dibuat film bagus.
Di tempat yang sama Dekan Fakultas Seni Rupa (FSR) IKJ Citra Smara Dewi mengatakan, salah satu komitmen IKJ di usia yang ke-45 adalah untuk membangun kampus sebagai pusat riset dan pengembangan.
"Salah satunya komik yang akan dikembangkan sebab komik merupakan kekuatan baru dalam era ekonomi kreatif di samping seni murni,"kata dia.