REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sastrawan yang digelari “Novelis No. 1 Indonesia” Habiburrahman El Shirazy meluncurkan novel “Ayat-Ayat Cinta 2” di Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/11).
Novel “Ayat-Ayat Cinta 2” merupakan sekuel novel “Ayat-Ayat Cinta” (AAC) yang terbit 10 tahun lalu dan menjadi novel fenomenal dengan penjualan menembus satu juta eksemplar. Kedua novel tersebut diterbitkan oleh Republika Penerbit.
Novelis yang merupakan alumnus Al Azhar University Kairo, Mesir itu mengaku menulis novel AAC 2 jauh lebih berat dibandingkan novel AAC. Mengapa? “Sebab novel AAC sangat sukses dan terjual lebih satu juta eksemplar. Ini menjadi beban tersendiri bagi saya,” kata sastrawan yang akrab dipanggil Kang Abik itu.
Penulis yang meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional itu mengatakan, torehan prestasi yang dicapai AAC tentunya diharapkan juga berhasil diperoleh AAC 2. “Saya berharap penjualan AAC 2 bisa menyamai bahkan melampaui AAC,” tutur Habiburrahman.
Selain itu, kata Habiburrahman, para penggemar AAC mempunyai ekspektasi atau harapan terhadap AAC 2. “Mereka tentunya berharap novel AAC 2 tidak kalah mutunya, romansnya, suspennya, keindahannya dan sebagainya dibandingkan AAC. Ini merupakan tantangan bagi saya,” ujar Habiburrahman.
Dengan kata lain, ujar Habiburrahman, para pembaca menuntut konsistensi mutu AAC 2 agar minimal sama dengan AAC.
Soal konsistensi itu dijawab oleh Dr Makmur Haji Harun MA, dosen Sastra Melayu dan Peradaban Islam, UPSI Malaysia.
Dalam testimoninya terhadap novel AAC 2, Makmur mengemukakan, “Konsistensi dan kualitasnya terjaga. Alurnya meliuk-liuk tak terduga. Deskpripsinya detail dan kaya wasasan ….”