REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa bilang aktivitas bertani hanya bisa dilakukan oleh petani di pedesaan? Bertani ternyata juga bisa dilakukan di kawasan perkotaan dengan teknik hidroponik.

Hidroponik adalah budidaya tanaman dengan menggunakan media air. Dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.

Staf marketing Specta Farm Joni Samson mengatakan teknik bertanam dengan hidroponik sangat cocok diaplikasikan di kawasan perkotaan. Sebab, petani tidak memerlukan tanah ataupun lahan yang luas seperti yang dilakukan oleh petani konvensional.

“Sadar akan hidroponik di Jakarta sudah mulai muncul. Namun, untuk memenuhi kebutuhan hidroponik di Jakarta masih kekurangan,” ungkap Joni saat ditemui Republika.co.id dalam ajang 'Fruit and Veggie Festival' di kawasan perbelanjaan Blok M Square, Jakarta, Rabu (31/8).

Joni menjelaskan kawasan perkotaan yang pada umumnya tidak memiliki lahan tanah untuk bertani bisa menempatkan perangkat hidroponik bertingkat di pekarangan belakang rumah, di dalam maupun di depan rumah. Asalkan tanaman mendapatkan cahaya matahari yang cukup untuk proses fotosintesis.

Selain di lingkungan perumahan, menurut Joni, teknik bertani hidroponik bisa juga diaplikasikan di kawasan perkantoran. Seperti yang sudah diterapkan di banyak gedung perkantoran di luar negeri. Meskipun teknik ini sudah lama ada, Joni mengatakan, teknik hidroponik masih dalam tahap perkenalan di Indonesia.

“Memang sudah sejak dulu, namun yang tahu baru kalangan menengah atas, dan itu hanya sekadar tahu dan tidak mempraktekkan," kata Joni.

Padahal, menurut dia, hasil tanaman dari teknik hidroponik memiliki kualitas yang sangat baik dari tanaman yang menggunakan media tanah. Untuk itu, selain memasarkan perlengkapan hidroponik, Specta Farm juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat umum di perkotaan tentang teknik bertani dengan hidroponik.

Pelatihan kepada masyarakatdiberikan secara rutin dan terjadwal. Saat ini, menurut Joni sudah banyak kalangan yang tertarik dengan teknik bertanam ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika