Kamis 02 Mar 2017 01:00 WIB

Wisata Muslim ke Korea Selatan Makin Diminati

Red: Irwan Kelana
Sejumlah turis Muslim asal Indonesia berpose di depan salah satu masjid di Korea Selatan.
Foto: Dok pribadi
Sejumlah turis Muslim asal Indonesia berpose di depan salah satu masjid di Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Jepang bukan negara Islam, namun menyediakan ruangan shalat di bandara. Artinya ada kesadaran untuk melayani umat Muslim. Begitu pula dengan Korea Selatan dan Thailand. “Ketiga negara tersebut menaruh perhatian besar terhadap keperluan umat Muslim, terutama berupa sertifikasi halal untuk restoran dan hotel, serta tempat shalat khususnya di bandara,” tutur Chairman Aladdin Group A Riawan Amin beberapa waktu lalu.

Jadi, kata Riawan, kini yang bicara tentang industri halal tidak hanya orang Islam, atau negara-negara dengan penduduk Muslim besar, tapi juga berbagai negara yang nota bene bukan negara Muslim atau dengan jumlah penduduk Muslim yang sangat sedikit.“Mereka memandang hal tersebut sebagai peluang bisnis. Namun, terlepas dari apa pun latar belakang atau motivasinya, hal itu baik saja. Yakni, mereka menyediakan fasilitas halal bagi umat Muslim,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Tour Leader (TL)  Muslim Yayah Rokayah. “Korea Selatan bukanlah negara Muslim. Namun Korea Selatan tampaknya menyadari betul bahwa potensi wisata Muslim global kini terus menggeliat,” kata Yayah kepada Republika, Selasa (28/2/2016).

Karena itu, kata TL yang juga penulis buku itu, Korea Selatan terus mengembangkan wisata Muslim. “Salah satunya dengan terus memperbanyak hotel dan restoran yang bersertifikat halal,” ujar Yayah yang sukses meluncurkan bukunya “Ditolong Allah” di Korea Selatan, Januari 2017 lalu.