REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang dengan kelebihan berat badan sering kali dianggap tidak ideal dan harus menurunkan berat badan. Padahal penelitian terbaru menyatakan jika mereka justru lebih bahagia dari orang dengan berat badan yang kurang.
Penelitian yang dilakukan dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di University of Bristol yang dipimpin oleh Louise Millard dan George Davey Smith menganalisis bagaimana mereka dapat menggunakan PHESANT (PHEnome Scan ANalysis Tool) untuk melakukan pemindaian fenom otomatis di Biobank Inggris. UK Biobank adalah data yang berisi data genetik dari 500 ribu pria dan wanita di Inggris dari usia 37 sampai 73 tahun.
Penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology menyimpulkan hubungan antara BMI seseorang dan kesehatan mereka yang sudah diketahui secara luas. Termasuk fakta orang dengan BMI lebih tinggi cenderung memiliki tekanan darah tinggi, menderita diabetes dan mengalami masa puber di usia yang lebih muda.
Tapi, dari hasil penelitian tersebut, mereka juga menemukan orang-orang yang kelebihan berat badan umumnya memiliki keadaan pikiran yang lebih tenang. Peneliti mendeteksi sejumlah asosiasi penyebab yang sebelumnya tidak diketahui.
"Misalnya, peserta dengan kecenderungan genetik terhadap BMI yang lebih tinggi cenderung tidak menganggap diri mereka sebagai orang yang gugup atau menyebut diri mereka tegang atau 'sangat terikat'," tulis penjelasan penelitian tersebut, dikutip dari Independent, Senin (25/12).
Kepala fakultas gangguan makan di Royal College of Psychiatrists Dasha Nicholls menjelaskan, pola makan seseorang dapat berpengaruh pada keadaan mental mereka. Seseorang mengalami gangguan gizi dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengatur emosi.
"Tidak mengejutkan saya dalam arti bahwa akan ada hubungan langsung, tapi saya pikir ini adalah studi yang sangat menarik," kata Nicholls.