REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Dalam kegembiraan setelah melihat salju pertama di Roma dalam enam tahun, para pendeta dan seminaris turun ke Lapangan Santo Petrus di Vatikan. Merekak terlibat dalam tradisi musim dingin dalam sebuah pertarungan bola salju.
Dilansir dari laman Travel and Leisure Selasa (27/2), para seminaris dari Pontifical North American College dan Venerable English College berhadapan pada Senin pagi, menggunakan obelisk St. Peter Square sebagai batas antara kedua tim. Sementara saling melempar bola dengan bola salju, para siswa teologi menyanyikan lagu kebangsaan mereka.
Tidak ada kabar tentang tim mana yang memenangkan pertarungan tersebut. Bahkan para pendeta tidak bisa menolak untuk bergabung dalam pertarungan, mengumpulkan salju dan mencambuknya di Vatikan.
Keceriaan musim dingin menyebar ke monumen bersejarah kota lainnya. Meskipun atraksi turis utama ditutup karena salju, beberapa orang Roma dan turis pemberani berkelana untuk memotret bangunan bersejarah.
Di Circus Maximus, anak-anak naik kereta luncur atau kereta api sementara yang terbuat dari kantong plastik untuk meluncur menuruni salju yang menutupi bekas arena Romawi. Secara total, Roma menerima sekitar 1,5 inci salju. Terakhir kali kota melaporkan hujan salju lebat adalah Februari 2012.
Fenomena meteorologi yang langka disebabkan oleh 'beast from the east', angin dingin dari Siberia yang bertiup melintasi Eropa barat saat ini. Temperatur di Roma akan hangat sepanjang pekan, mencapai ketinggian yang diharapkan 60 derajat Fahrenheit pada Jumat, menurut Accuweather.
Pria berdiri di depan bangunan Koloseum di Roma yang tertutup salju, Senin (26/2).