REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Begitu mendengar kata sampah langsung terbayang hal menjijikkan. Tumpukan benda-benda tidak terpakai mulai dari sisa makanan, bekas kemasan makanan atau minuman dan bahan lainnya. Tapi siapa sangka ternyata sampah bisa menjadi barang yang bernilai. Seperti sebuah tas keren yang terbuat dari sampah botol plastik bekas minuman soda.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan sampah lndonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 64 persen berakhir di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Dari sampah sebanyak itu, hanya segelintir yang dipilah berdasarkan jenisnya.
Fakta lain yang tak kalah mengejutkan, tingkat perilaku memilah sampah di rumah tangga masih relatif rendah yaitu hanya 18,84 persen. Sementara perilaku tidak memilah sampah sebelum dibuang masih relatif tinggi yaitu 81,16 persen.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan, Rosa Vivian Ratnawati, mengatakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurangi serta memilah menjadi penyebab munculnya permasalahan seputar sampah. Padahal, jika kesadaran tersebut timbul, sampah bisa mudah ditangani terutama di proses pembuangan.
Berangkat dari permasalahan itu, Coca Cola Foundation Indonesia meluncurkan gerakan Plastic Reborn. Gerakan ini bertujuan mengajak masyarakat mengubah perilaku agar lebih bijak dalam melihat persoalan terkait sampah. Salah satunya dengan mengolah sampah menjadi tas keren.
"Kenapa plastik ini didaur ulangnya jadi tas keren, karena sekarang ini kalau tidak kekinian, tidak akan dilirik oleh masyarakat. Kita mau tunjukkin, ini loh sampah dari botol plastik yang biasa dipakai sehari-hari, ternyata bisa jadi tas keren dan memiliki daya jual," jelas Public Affairs and Community Manager Coca-Cola Indonesia, Andrew Hallatu disela acara peluncuran program Plastic Reborn di Jakarya belum lama ini.
Program Plastic Reborn ini dimulai dari pengumpulan sampah, pengangkutan ke tempat daur ulang, lalu dijadikan serpihan (flakes). Setelah itu, diproses secara kreatif hingga menciptakan model bisnis baru, yang pada akhirnya mengoptimalkan nilai pakai dari sampah kemasan plastik.
"Dalam enam bulan, diharapkan minimum 5 ton sampah kemasan plastik dapat terkumpul untuk kemudian dikelola dan diproses menjadi bagian dari bahan pembuat tas keren multifungsi ini," tambah Public Affairs and Communication Director Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo.