REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan iklim merupakan ancaman serius bagi planet Bumi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Intergovermental Panel tentang perubahan iklim, emisi gas rumah kaca menyebabkan setiap terumbu karang hilang, penghancuran seluruh pulau dan hilangnya es Arktik.
Dilansir dari Independent, Selasa (9/10), Ketua Komite Audit Lingkungan Mary Creagh MP menggambarkan laporan itu sebagai panggilan kesedaran dan menekankan ini adalah waktunya manusia mengurangi jejak karbon mereka.
“Kita harus membatasi kenaikan suhu global untuk menjaga ratusan juta orang keluar dari kemiskinan, menyelamatkan terumbu karang dunia dari kehancuran, dan melindungi masyarakat dari banjir, kebakaran dan gelombang panas,” kata Creagh.
Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan agar lingkungan tetap terjaga. Pertama, cuci pakaian dalam suhu 30 derajat. Kelompok energi efisiensi berbasis di AS, Energy Star mengatakan pemanasan air untuk mencuci pakaian menyumbang hampir 90 persen dari energi yang dikonsumsi oleh mesin cuci.
Beralih ke suhu yang lebih dingin dapat membantu menghemat energi dalam jumlah besar dan menghilangkan sekitar 725kg emisi CO2 setiap tahun. Investasikan dalam deterjen khusus air dingin untuk memastikan kualitas pembersihan tidak terganggu oleh suhu yang lebih rendah.
Kedua, tinggalkan mobil di rumah untuk perjalanan kurang dari 3,2 kilometer. Transportasi menyumbang 26 persen dari emisi gas rumah kaca Inggris dengan bensin dan mobil diesel yang menjadi sumber utama. Creagh menyarankan berjalan atau bersepeda untuk perjalanan singkat.
Ketiga, gantilah lampu menjadi LED atau lampu lain yang berenergi renda. Membuat saklar dari lampu konvensional menjadi alternatif yang lebih efisien dapat menghemat banyak energi.
Menurut Energy Star, menggunakan bohlam light emitting diode (LED) di rumah bisa menggunakan energi 75 persen lebih sedikit daripada lampu pijar.
Keempat, pergi berlibur lebih dekat ke rumah. Mengurangi perjalanan udara dapat mengurangi kerusakan lingkungan.
Sebagian besar penerbangan terkait dengan industri bahan bakar fosil. Membakar karbon dalam jumlah besar dapat merusak lingkungan secara serius.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change mengungkapkan pariwisata menyumbang sekitar delapan persen dari emisi gas rumah kaca dunia, dengan perjalanan udara menjadi penyebab utama. Terbang lebih jarang dan pergi ke tempat yang lebih dekat dapat membuat perbedaan yang nyara.
Kelima, kurangi konsumsi daging dan/atau susu. Peternakan bertanggung jawab hampir 20 persen dari semua emisi gas rumah kaca. Para peneliti di Universitas Oxford menemukan tidak memasukkan daging dan produk susu dalam diet seseorang dapat mengurangi jejak karbon seseorang dari makanan hingga 73 persen.