Kamis 25 Oct 2018 07:07 WIB

Permasalahan yang Sering Dikeluhkan Saat akan Menikah

Untuk menikah pasangan dianjurkan sudah menabung setahun sebelumnya.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Pasangan pengantin baru difoto dengan latar hutan di musim gugur di Jerman.
Foto: EPA
Pasangan pengantin baru difoto dengan latar hutan di musim gugur di Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernikahan adalah momen penting yang akan dilalui oleh setiap pasangan. Tidak heran setiap pasangan menginginkan hari bahagianya itu berjalan dengan lancar dan sempurna. Persiapan yang matang tentunya menjadi kunci utama agar pernikahan impian bisa terwujud.

Namun nyatanya, mempersiapkan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Menurut Putri Arinda selaku Marketing Manager The Bride Dept, ada banyak permasalahan yang akan muncul dalam proses mempersiapkan pernikahan. Problem yang banyak dikeluhkan adalah soal finansial.

Baca Juga

"Pasangan biasanya memiliki banyak impian pernikahan tapi kadang keadaan finansial tidak memungkinkan," kata Putri dalam acara peluncuran buku The Ultimate Wedding Gide, di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Dari riset yang dilakukan melalui pembuatan buku The Ultimate Wedding Gide, Putri menemukan banyak pasangan pengantin yang belum mempersiapkan anggaran meski telah memiliki rencana untuk menikah. Padahal, untuk menikah setidaknya kedua calon sudah menabung minimal satu tahun sebelumnya.

Di Indonesia, pembagian bujet pernikahan antara calon pengantin pria dan calon perempuan biasanya didasarkan pada kultur. Misal, dalam adat Jawa biaya pernikahan hampir 70 persen ditanggung oleh pihak perempuan. Sebaliknya, dalam adat masyarakat Cina, biaya pernikahan kebanyakan ditanggung oleh pihak pria.

Permasalah lain yang juga sering dikeluhkan menjelang pernikahan yaitu komunikasi antara calon pengantin dengan kedua belah pihak orangtua. Putri mengatakan, dalam sesi tanya jawab di Instagram yang dilakukan oleh The Bride Dept, banyak pertanyaan seputar menghadapi orang tua atau calon mertua.

Perbedaan kultur serta usia yang cukup jauh biasanya yang menjadi penyebab munculnya kesalahpahaman. "Mertua dengan latar belakang kultur Jawa kan bicara lebih halus, sedangkan menantu yang berasal dari Sumatera biasanya lebih tegas, ini kadang yang membuat friksi," kata Putri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement