REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Semakin berkembangnya teknologi informasi menyebabkan penyebaran informasi sangat cepat terjadi. Atase Pers dan Juru Bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat, Rakesh Surampudi mengatakan, ada tiga elemen penting yang harus diperhatikan sebelum menyebarkan informasi, terutama melalui media sosial.
Ia menyebutkan, tiga hal tersebut diantaranya lanskap, konten, dan jaringan. Ketiga hal tersebut perlu diperhatikan guna menghindari penyebaran informasi hoaks.
Terkait lanskap, ia menjelaskan banyak informasi yang ada di internet. Namun, tidak semua informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Dengan pertumbuhan internet dan sosial media yang sangat cepat, bisa berdampak pada pembacanya tersedak dalam membaca informasi yang ada sekarang," kata Rakesh dalam seminar dan workshop "Peace Stories for Peace Islamic Society" di Graha Suara Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu (28/10).
Ia menyebutkan, ada sekitar 3.000 pesan iklan yang ada di internet setiap harinya. Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi sebelum berkembangnya internet. Dulunya, masyarakat mendapatkan informasi melalui televisi atau banner yang dipasang di tempat-tempat umum.
Untuk itu, ia mengajak kepada seluruh peserta seminar dan seluruh masyarakat yang menggunakan internet dan media sosial bijak menggunakannya. Ia pun mendorong masyarakat mengontrol lanskap komunikasi.
"Hari ini Andalah yang sebetulnya menjadi kontrol komunikasi. Teknologi ini berada di tangan Anda. Presiden Kennedy terkenal karena menguasai televisi, Donald Trump terkenal karena menguasai Twitter," ujarnya.
Terkait dengan konten, ia pun juga menekankan agar memperhatikan isi atau konten dari informasi yang dibagikan kepada publik. Informasi yang dibagikan melalui media sosial akan sangat cepat menyebar kepada pengguna lain.
"Ini sama seperti Anda memilih foto apa saja yang ingin dibagikan di media sosial, Anda hanya membagikan yang menurut Anda bagus. Begitu juga informasi harus yang kredibel," ujarnya.
Di kedutaan AS, membangun jaringan dengan media massa sangat dibutuhkan. Kedutaan AS membutuhkan informasi dari media. Sebaliknya, media juga membutuhkan informasi dari kedutaan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat luas.
Dengan adanya pertukaran informasi yang tentunya didapat dari sumber yang terpercaya, maka hal itu dapat menangkal informasi hoaks beredar di masyarakat. Satu informasi hoaks, dapat menyesatkan masyarakat dengan penyebarannya yang juga cepat melalui internet dan media sosial.
"Kita juga mendistribusikan konten kepada orang-orang, teman-teman kita yang berada di jejaring itu, dan mereka akan mendistribusikan dan menguatkan informasi itu," katanya.