REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Mengurus komunitas literasi berbasis dakwah merupakan tugas yang berat, butuh kerja keras dan keyakinan kuat. “Sehingga, perlu bekal dan persiapan yang memadai,” kata pendiri utama komunitas Taklim Jurnalistik-Taktik Community, Andre Rahmatullah.
Ia mengemukakan hal tersebut pada acara Silaturahim Akhir Tahun & Doa Bersama untuk Yaumul Milad Komunitas Taklim Jurnalistik-Taktik Community ke-2, yang digelar di Alun-Alun Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (30/12).
Ia menambahkan, setiap penulis yang mengambil peran tanggung jawab ini, mesti butuh bekal dan persiapan yang matang untuk memenangkan perjuangan dakwah bil qolam tersebut.
"Di tahun baru nanti, 2019 kita mempunyai harapan besar akan perubahan dalam komunitas yang kita gandrungi ini selepas apa yang kita bahas dalam acara hari ini, tegas Bang AR, sapaan akrabnya, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (30/12).
Koordinator acara, Prasetyo Wibowo mengemukakan hal senada. Menurutnya, mejalankan komunitas pasti ada pahit senangnya. Dalam hal ini, tinggal pengurus dan penggeraknya bagaimana mengemasnya sebaik mungkin.
"Dalam pertemuan santai ini, yang diwakili setiap daerah Jabodetabek, kita harus bisa fokus untuk menuntaskan dan mengonsep target berikutnya. Juga memperbaiki kekurangan selama dua tahun komunitas ini berkiprah. Harapan kita, tentunya semuanya akan lebih baik lagi," ungkap ketua TAKTIK Perwakilan Jabodetabek ini.
Silaturahim akhir tahun ini dihadiri perwakilan pengurus pusat, Jabodetabek dan Jawa Barat. Juga hadir penulis, novelis dan founder komunitas Pembatas Buku Jakarta yang didaulat menjadi pembicara dalam acara tersebut, dan perwakilan dari wartawan.