Sabtu 09 Feb 2019 02:34 WIB

Restoran Cepat Saji Ini tak Lagi Tawarkan Sedotan Plastik

Penggunaan sedotan plastik mengalami penurunan hingga 90 persen.

Rep: Nora Azizah/ Red: Friska Yolanda
Bahaya sedotan plastik
Foto: Republika
Bahaya sedotan plastik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Fast Food Indonesia Tbk berkomitmen mengurangi sampah plastik di Indonesia dengan tidak lagi menggunakan sedotan plastik. Komitmen ini telah dimulai sejak dua tahun lalu.

Perusahaan yang membawahi restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) tersebut langsung menggandeng komunitas Divers Clean Indonesia dalam melakukan pengelolaan dan pengurangan sampah plastik di Indonesia. Komitmen tersebut beranjak dari teguran Divers Clean Indonesia yang menemukan banyak sampah plastik milik KFC di Kepulauan Seribu. 

Pendiri Komunitas Divers Clean Indonesia Swietenia Puspa Lestari menemukan sampah plastik KFC berupa sedotan dan lainnya dalam jumlah cukup banyak. "Padahal tidak ada gerai KFC di Kepulauan Seribu," ujar Swietenia dalam Konferensi Pers KFC Untuk Laut Indonesia di Gerai KFC Paramount Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (8/2).

Sampah yang didominasi sedotan plastik tersebut diduga berasal dari para pengunjung Kepulauan Seribu yang mungkin membawa bekal makanan KFC ke lokasi saat berlibur. Kemudian tanpa bertanggung jawab para pelancong tidak membuangnya ke tempat sampah, melainkan membiarkannya di pesisir pantai hingga hanyut terbawa arus. Kemungkinan lain, sampah plastik bisa pula berasal dari 13 sungai yang bermuara di Kepulauan Seribu.

Sedotan plastik juga tidak sembarang dipilih begitu saja. Berdasarkan data yang telah diolah Divers Clean Indonesia, sekitar 93 juta batang sedotan plastik dipakai oleh masyarakat Indonesia dalam satu hari. Apabila dibentangkan jumlah sedotan tersebut setara dengan kurang lebih 17 ribu kilometer, atau kira-kira jarak dari Jakarta ke Meksiko. Sampah sedotan plastik juga kurang diminati pemulung karena memiliki nilai jual yang sangat rendah.

KFC memang tak sendirian dalam sumbangsih sampah sedotan plastik di laut Indonesia. Namun KFC tidak ingin tutup mata terhadap kondisi laut yang kini kian memprihatinkan. Melihat fakta tersebut KFC berusaha bertanggung jawab dalam membenahi permasalahan sampah. KFC dan Divers Clean Indonesia kemudian meluncurkan kampanye #NoStrawMovement sejak dua tahun lalu di Indonesia.

"Gerakan tersebut kami buat dengan tidak lagi menyediakan sedotan plastik di gerai KFC," ujar General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk Hendra Yuniarto. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement