Ahad 10 Feb 2019 22:48 WIB

Jelang Valentine, Warga Inggris Waspadai Penipuan Asmara

Korban rata-rata bisa merugi hingga Rp 200 juta per orang.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Indira Rezkisari
Patah hati
Foto: pixabay
Patah hati

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menjelang hari Valentine angka penipuan ternyata meningkat di Inggris. Modus penipuannya sesuai dengan tema Valentine, yaitu seputar asmara.

Data bahkan menyebut, korban penipuan asmara yang mayoritas perempuan mengalami kerugian rata-rata 11.145 poundsterling (Rp 200,6 juta) per orang pada tahun lalu. Data dari pusat pelaporan polisi Action Fraud Inggris, menunjukkan bahwa 50 juta poundsterling hilang dalam penipuan ini pada tahun 2018 ketika penipu berpura-pura terikat secara romantis, dilansir di BBC, Ahad (10/2).

Penipu menggiring korban agar mengirim uang atau mengumpulkan informasi pribadi yang cukup lalu mencuri identitas mereka. Polisi mengatakan bahwa para korban ditargetkan melalui situs web kencan daring, aplikasi, atau melalui media sosial. Penipu menggunakan profil palsu untuk membentuk hubungan dengan mereka.

Pada 2018, sebanyak 4.555 laporan penipuan asmara dibuat untuk Action Fraud. Total kerugian naik 27 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Totalnya cenderung lebih tinggi karena banyak korban dianggap merahasiakan kerugian mereka.

Usia rata-rata korban penipuan romansa adalah 50 tahun dan 63 persen korban adalah perempuan. Mereka kehilangan rata-rata dua kali lebih banyak daripada laki-laki, kata Action Fraud.

"Ketika kasus penipuan percintaan meningkat setiap tahun, demikian juga biaya untuk para korban, baik secara emosional maupun finansial. Kerusakan emosional dari korban penipuan romantis sering kali jauh lebih sulit untuk menerima," kata Komandan Karen Baxter, kepala departemen kejahatan ekonomi Kepolisian Kota London.

Pengguna situs kencan diimbau untuk tidak muda terperdaya dengan penampilan di situs daring.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement