REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan bijak menggunakan plastik sudah cukup banyak digaungkan. Tren menghidari plastik banyak disampaikan berbagai kalangan. Kali ini, Artotel menempuh cara yang unik, yakni melalui komik.
Artotel menggandeng Yudha Sandi, seniman komik dari Mulyakarya asal Yogyakarta untuk menggaungkan misinya. Sang seniman pun berharap, penyampaian melalui komik bisa lebih banyak dipahami, tidak hanya oleh orang dewasa tetapi juga anak-anak.
"Komik ini bercerita bagaimana botol plastik yang ingin balas dendam kepada manusia," ujar Sandi di Jakarta.
Inspirasi Sandi datang dari pengalamannya saat berkunjung ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi pantainya yang bagus sangat paradoks dengan limbah sampah yang ada. Ia mencermati bahwa pengelolaan sampah kurang baik di tempat wisata tersebut.
"Saya melihat penampungan sampah, pantai yang banyak sampahnya, itu sisi lain tempat wisata. Jadi menyuarakan kegelisahan kemudian jadilah satu komik. Ada juga 10 lukisan kemudian disebar ke-10 hotel Artotel," jelas Sandi.
Jika banyak hotel mempromosikan beragam acara menjelang tahun baru, lain halnya dengan Artotel yang ingin lebih menggaungkan isu lingkungan bijak plastik. Sesuai cirinya, Artotel ingin menyampaikan pesan melalui karya seni.
Assistant Director Marketing Communication Artotel Group Yulia Maria mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari Artotel Earth yang telah bergulir sejak 2016. Selama dua tahun belakangan, hotelnya berfokus pada isu lingkungan.
"Kalau festive season, promosi tetap kami lakukan. Tetapi, kami ingin menggaungkan yang berbeda. Dari sisi hotel, kami sudah pakai botol kaca, tidak gunakan sedotan plastik, daur ulang selimut bekas, dan menggunakan barang ramah lingkungan," ujarnya.
Artotel juga bekerjasama dengan WWF dan Tri Upcycle. Yulia berharap, program ini bisa terus berkelanjutan dan membuat operasional Artotel semakin ramah lingkungan.