REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Hidayat Nurwahid tidak lelah untuk terus menyapa dan bersilaturahmi dengan warga Jakarta dari berbagai status sosial, mulai dari pejabat, tokoh masyarakat, hingga warga Jakarta yang tinggal di gang-gang sempit dan becek.
Kali ini 3 kecamatan di Jakarta Barat dikunjungi Hidayat. 8 Jam non stop Hidayat berkeliling di pemukiman di Kembangan, Tambora dan Taman Sari sejak pukul 13.00 WIB hingga 20.30 WIB malam, Sabtu (9/6/2012).
Hidayat menyusuri pemukiman padat dengan gang-gang sempit kurang dari satu meter. Meski siang hari, daerah ini tampak gelap karena terlalu padat dengan rumah-rumah kecil yang berhimpitan.
Disepanjang gang-gang yang dilaluinya, Hidayat tak henti menebar senyum dan melambaikan tangan. Warga Taman Sari tampak antusias menyambut Hidayat, mereka meminta untuk berfoto bersama.
Seorang ibu rumah tangga, Atisah, langsung meminta foto saat Hidayat melintas di depan rumahnya. Hidayat juga berfoto bersama di pos kamling, pangkalan ojek, kedai bakso, dan di setiap kerumunan warga yang dilaluinya.
Meski demikian, Hidayat tak lupa untuk tetap menunaikan shalat tepat waktu. Saat azan Ashar berkumandang, Hidayat shalat di masjid Nurul Hidayah yang terletak di salah satu gang sempit.
Abdul Rahman salah seorang jamaah masjid merasa senang bisa bertemu Hidayat. Kakek berusia 68 tahun ini terharu saat bisa bersalaman langsung dengan calon gubernur.
Usai shalat, Hidayat bercengkrama dengan pengurus masjid, H Marhani. Ketua Yayasan Masjid Nurul Hidayat ini mendoakan Hidayat agar bisa memimpin Jakarta.
Menurutnya Hidayat cocok memimpin Jakarta karena seorang tokoh besar dan amanah.
"Ya, kami berdoa semoga kita diberikan seorang pemimpin yg amanah. Kami mendukung Insya Allah, karena dia orangnya baik," tuturnya.
Armini (52) merasa senang sekali saat kampungnya dikunjungi Hidayat, karena belum pernah ada calon gubernur yang mau singgah di lingkungannya. Ati, ibu muda berusia 23 tahun, juga menampakan hal yang sama, dia bahkan menerikanan yel-yel dukungan kepada Hidayat.
"Nomor 4, jangan lupa bulan Juli, hidup pak Hidayat, maju terus nomor 4," teriaknya semangat.
Hal yang lebih mengharukan diperlihatkan Ibu Oning. Wanita yang sudah memiliki cucu ini merasa terharu saat Hidayat menyalaminya.
"Seneng banget dia mau datang ke daerah kumuh begini. Semoga dia yg jadi, agar cucu ibu sekolahnya tidak bayar," tuturnya sambil menitikkan air mata.
Di sepanjang jalan yang dilalui Hidayat, tim marawis tak henti-hentinya menyenandungkan salawat seraya menabuh rabbana.
Selepas Maghrib, mantan Ketua MPR ini kembali menyusuri gang-gang sempit di wilayah Tambora. Hidayat menyalami para pedagang dan warga yang menunggunya di sepanjang rel kereta Pekojan di Kampung Janis Tambora.
Di lokasi ini, Hidayat menyempatkan diri berkunjung ke salah seorang tokoh Madura H Osai yang mewadahi warga Madura asal Bangkalan, Sampan, Sumenep. Hidayat juga bercengkrama denga Ketua RW setempat yang mengeluhkan tunjangan RW yang selalu lambat untuk dicairkan.