REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Komisi I DPR RI meninjau perkembangan Universal Service Obligation (USO) di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). USO merupakan bagian dari kewajiban pemerintah dalam memberikan pelayanan universal di bidang telekomunikasi dan informatika kepada publik atau masyarakat.
"Kewajiban pelayanan tersebut dilakukan untuk mengurangi kesenjangan digital di daerah," kata ketua rombongan kunjungan kerja Komisi I DPR RI, Asril Hamzah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (31/5).
Ia menjelaskan, program pelayanan USO, diawali dengan layanan dasar voice hingga layanan data internet berupa Desa Dering, Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) dan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK).
Asril mengakui, program pelayanan USO di daerah pedesaan yang masih tertinggal dan terluar secara ekonomi, sulit dilakukan oleh penyelenggara telekomunikasi komersial.
"Oleh karena itu kita ingin melihat di Sumbar, khususnya Kota Padang terkait perkembangannya dan evaluasi ke depan," ujar dia.
Sementara itu, Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah menuturkan, diskusi dengan rombongan kunjungan kerja Komisi I DPR RI menjabarkan manfaat dari program dan layanan USO. Selain itu, ada sejumlah evaluasi MPLIK dan PLIK yang selama ini dikelola PT Lintas Arta bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Mahyeldi meyakini, program tersebut bakal sangat membantu masyarakat Kota Padang. Apalagi, bagi daerah yang sering mengalami pemadaman listrik di Kota Padang dan sekitarnya.
"Jika listrik padam, MPLIK ini bisa dioperasikan dengan menggunakan genset sambil mengunjungi daerah-daerah yang spotnya bermasalah," kata dia.
Mahyeldi berharap, Kemenkominfo dapat melanjutkan program USO. Alasannya, program itu diyakini sangat membantu dalam mencerdaskan masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatra Barat, Amran menjelaskan, MPLIK Pemprov Sumbar mulai dilibatkan pada saat sosialisasi awal program dengan diberikannya 114 unit Mobil MPLIK dengan penyedia jasa, PT Lintas Arta.
"Setelah semuanya sudah siap, maka dilakukanlah launching di Bukittinggi pada 2011 lalu. Padang sebagai ibukota Provinsi Sumbar, mendapatkan delapan unit mobil yang dioperasionalkan di tiap kecamatan," jelas Amran.
Ia mengklaim, saat ini Kota Padang memiliki 316 buah menara telekomunikasi dengan coverage area yang sangat besar, yakni di atas 90 persen. Ia menuturkan, hanya sebagian kecil kawasan di Padang yang belum terkover oleh sinyal telekomunikasi tersebut.
"Jika program USO ini tetap dilanjutkan, mungkin menurut saya harus dirubah mekanismenya. Sehingga layanan ini bisa mencakup pengembangan ekosistem seperti pemberdayaan masyarakat, pengembangan konten dan aplikasi," kata Amran.