Ini Perkembangan Rencana Pembangunan Rel Kereta Kaltim-Kalteng

Selasa , 28 Mar 2017, 15:39 WIB
Wakil Ketua DPR RI Korpolkam Fadli Zon menerima kunjungan Presiden Direktur PT. Kereta Api Borneo (KAB) Sergey Kuznetsov di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/3).
Foto: dpr
Wakil Ketua DPR RI Korpolkam Fadli Zon menerima kunjungan Presiden Direktur PT. Kereta Api Borneo (KAB) Sergey Kuznetsov di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Korpolkam Fadli Zon menerima kunjungan Presiden Direktur PT. Kereta Api Borneo (KAB) Sergey Kuznetsov di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/3). Kedatangan Presdir PT. KAB tersebut adalah untuk menyampaikan info update terkait rencana pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Kalimantan Timur hingga Kalimantan Tengah.

 

“Sebelumnya mereka memang pernah datang kepada saya untuk menyampaikan sejumlah isu yang terkait dengan investasi Rusia dalam persoalan kereta api di Kalimantan Timur. Kita sangat mendukung investasi dari berbagai negara yang masuk ke Indonesia, apalagi bidang infrastruktur didaerah-daerah yang sulit, dimana selama ini banyak pihak yang merasa kurang tertarik,” kata Fadli.

Fadli mengatakan, kedatangan pihak PT. KAB pada waktu yang lalu guna mengadukan persoalan tenaga kerja, pajak, dan lain sebagainya. Ia juga menyatakan dukungannya atas pelaksanaan proyek kereta api tersebut, dan mempertanyakan hal-hal apa saja yang menjadi kendala dalam merealisasikannya.

 

Seperti diketahui, proyek jalur KA sepanjang sekitar 900 kilometer dan pertama di Kalimantan ini sebelumnya mengalami beberapa kali penundaan karena berbagai hal. Pembangunan jalur ini dilakukan oleh salah satu perusahaan asal Rusia. Pada akhir 2015 lalu, PT Kereta Api Borneo (PT KAB), yang merupakan anak perusahaan Russian Railways (RZD) berencana mengadakan pembukaan pembangunan rel KA api, pelabuhan, dan Techno Park di Kalimantan Timur.

 

"Jadi prioritas pertamanya akan membangun pelabuhan terlebih dulu, baru kemudian Techno Park, dan setelah itu kereta api. Pembangunan kereta api ini merupakan prioritas ketiga, dan fase pertama pembangunan kereta api tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Terkait kendala teknis dilapangan, saya kira pihak Kereta Api Borneo dapat menyelesaikannya dengan cepat,” kata dia.