Rabu 23 Nov 2016 09:00 WIB

Semakin Banyak Restoran Halal di Jepang

Rep: Marniati/ Red: Damanhuri Zuhri
Restoran halal (ilustrasi).
Foto: traveltextonline.com
Restoran halal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Saat ini, jumlah restoran yang menyediakan makanan halal di Jepang semakin banyak. Hal ini, karena meningkatnya jumlah wisatawan dan mahasiswa muslim yang datang dan tinggal di Jepang.

Salah satunya restoran Nikkoken di kota Sano, sebuah kota di utara Tokyo. Pemilik restoran Dainari Goka merupakan generasi ketiga. Restoran ini telah melayani tamu muslim sejak tahun 2000.

Menu yang disajikan di Nikkoken yakni ramen dan pangsit. Menurut Goka, makanan yang disajikan di restorannya terbuat dari bahan-bahan halal. Daging yang digunakan daging ayam dan kaldunya untuk ramen. Tempe (produk kedelai) dan sayuran digunakan sebagai pengganti daging babi yang biasa ada di pangsit.

"Saya bertemu dengan seorang drummer Afrika dari Guinea yang berada di kota, dan dia bertanya apakah di restoran saya terdapat menu yang dapat dimakan oleh umat Islam. Pernyataan pengunjung Afrika ini membuat saya tertarik untuk mempelajari budaya dan agama lain,” ungkap Goka seperti dilansir straitstimes.com

Pria berusia 40 tahun ini menjelaskan saat ini restoran miliknya menawarkan dua menu. Satu menu untuk muslim dan satu lagi untuk warga lainnya. Peralatan makan dan memasak pun dibedakan. Sehingga muslim tidak perlu merasa khawatir saat mengonsumsi makanan.

Sedikitnya 1.000 pelanggan Muslim datang ke restoran milik Gako setiap tahunnya. Mereka berasal dari Indonesia, Pakistan dan Arab Saudi. Setelah makan di restoran, pengunjung muslim ini biasanya menuliskan pesan di dinding restoran Mr Goka. Selain restoran, hotel dan tempat wisata yang lebih ramah terhadap muslim juga terus berkembang di Jepang. 

Terdapat sekitar 100.000 warga Muslim yang tinggal di Jepang, sementara jumlah wisatawan Muslim diperkirakan mencapai satu juta. Khusunya pada saat Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2020.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement