Jumat 19 Aug 2016 15:06 WIB

Bank Mandiri Gelar Jalan Sehat untuk Rayakan HUT RI

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Bank Mandiri
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri Bersama Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) dan PT Perikanan Nusantara (Persero) merayakan peringatan Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia bersama masyarakat Ambon dan sekitarnya. Kegiatan diawali dengan jalan sehat sepanjang lima kilometer pada 16 Agustus lalu.

Dirut Bank Mandiri Kartika Wiroatmodjo mengatakan, peringatan proklamasi kemerdekaan bertajuk 'BUMN Hadir untuk Negeri' ini diisi dengan serangkaian kegiatan yang melibatkan masyarakat, pelajar dan pegawai BUMN.

"Perayaan kemerdekaan di Ambon juga diisi dengan penjualan 1.000 paket sembako berisi 10 kg beras, 2 liter minyak goreng dan 2 kg gula pasir seharga total Rp 170 ribu per paket. Kali ini, paket sembako tersebut dapat dibeli masyarakat seharga Rp 25 ribu," katanya, Jumat (19/8).

Pihaknya, ujar Kartika, berharap kegiatan perayaan bersama proklamasi kemerdekaan ini lebih mendekatkan hubungan badan usaha milik negara dengan masyarakat sekitar. Diharap peran BUMN sebagai agen pembangunan dapat lebih dirasakan oleh masyarakat di berbagai wilayah tanah air.

Selain menjual paket sembako murah, Bank Mandiri juga melakukan program bedah rumah veteran. Program ini berjasama dengan Kodam XVI/Pattimura dan dilakukan terhadap 100 rumah veteran yang tersebar di Pulau Ambon, Seram, Selaru dan Kota Tual.

Acara puncak pada 17 Agustus juga diisi upacara peringatan HUT ke-71 Proklamasi Kemerdekaan, yang dipusatkan di Pulau Haruku. Pada upacara yang dihadiri Menteri BUMN Rini Sumarno, serta diikuti prajurit TNI, masyarakat dan pelajar itu. Selain itu  dilakukan juga penyerahan simbolis bantuan kepada mantan atlet, TPA dan fasilitas air bersih.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement