Jumat 07 Aug 2015 17:00 WIB

SMF Catat Pertumbuhan Pembiayaan

Red:

JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mencatat kenaikan penyaluran pinjaman kepada penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Sepanjang semester I 2015, SMF menyalurkankan RP 1,63 triliun atau 47 persen dari target tahun ini.

Secara kumulatif, total akumulasi dana yang dialirkan ke pasar sektor pembiayaan perumahan dari 2006 sampai 30 Juni 2015 mencapai Rp 18,18 triliun atau meningkat 37 persen dari posisi 30 Juni 2014 sebesar Rp 13,27 triliun.

SMF mencatat pendapatan semester I 2015, yakni sebesar Rp 424,3 miliar, naik 33,05 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 318,9 miliar.

Menurut Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto, animo berbagai institusi bank umum maupun Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk memperoleh pendanaan pun terbilang baik. Di mana, SMF telah membuka peluang untuk bersinergi dengan berbagai institusi demi mendukung program kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat. Hingga saat ini, kata dia, telah terealisasi kerja sama pembiayaan refinancing KPR dengan 18 institusi yang terdiri atas bank umum, bank syariah, BPD, dan perusahaan pembiayaan.

"Asas kehati-hatian tentunya kami terapkan untuk memperoleh tingkat risiko kredit yang rendah, yaitu hingga saat ini SMF tidak ada NPL (Non-Performance Loans)," tutur Raharjo di Jakarta, Kamis (6/8).

Raharjo menjelaskan, pada tahun ini target sekuritisasi dilaksanakan bekerja sama dengan BTN menggunakan skema efek beragun aset surat partisipasi (EBA-SP) senilai maksimal Rp 2 triliun. Sekuritisasi aset itu ditarget bisa mempercepat proses pengadaan rumah.

"Saat ini, transaksi sekuritisasi sedang dalam proses finalisasi," kata Raharjo.

Perseroan, kata Raharjo, terus berupaya meningkatkan penyaluran pinjaman pada bank pembangunan daerah, maupun perusahaan pembiayaan, selain perbankan konvensional melalui pendanaan dari pasar modal.

Selain itu, SMF berupaya meningkatkan edukasi kepada perbankan untuk melakukan sekuritisasi. Hal ini agar perbankan dapat mengurangi likuiditas dan perubahan tingkat suku bunga atas KPR. Dengan melalui sekuritisasi, debitur akan memperoleh pembiayaan dengan pendanaan jangka panjang dari pasar modal. Kegiatan yang dilakukan SMF tersebut diharapkan secara bertahap mampu menciptakan mekanisme pasar yang dapat menurunkan tingkat suku bunga KPR. N c03 ed: nur aini

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement