Jumat 20 Jun 2014 12:00 WIB

Tanggapi Kabar Negatif

Red:

Calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto belum melanjutkan kampanye ke daerah. Selama dua hari sejak Rabu (18/6), Prabowo lebih banyak sibuk dengan pertemuan-pertemuan internal. Usai melakukan konsolidasi dengan tim pemenangan Prabowo-Hatta Wilayah Papua, Prabowo langsung menyatakan keenganannya menanggapi pernyataan Wiranto terkait kasus penculikan aktivis.

Jika Prabowo lebih banyak beraktivitas di Jakarta, pendampingnya, Hatta Rajasa, melanjutkan kampanye ke daerah-daerah. Kemarin, Hatta menemui Tuan Guru Babussalam Syekh Haji Hasyim Al Sarwani di perkampungan religius Besilam Kabupaten Langkat, Sumatra Selatan.

Kubu lawan, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, tetap sibuk mengunjungi daerah-daerah. Jokowi berkampanye di daerah pantai utara Jawa, termasuk Cirebon, Jawa Barat, dan Tegal, Jawa Tengah. JK mendatangi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di Pantura Jawa, Jokowi lebih banyak mengungkapkan janjinya jika terpilih memimpin Indonesia. Dalam kampanyenya, JK lebih sering melawan isu negatif. Seperti, kabar transkrip percakapan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri dan Jaksa Agung Basrief Arief dan isu pembentukan kabinet Jokowi-JK.

Prabowo-Hatta

"Enggak, enggak usah (menanggapi). Tanya saja mereka (Wiranto)," kata Prabowo menanggapi pernyataan Wiranto dan surat rekomendasi pemberhentian oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) usai melakukan konsolidasi dengan tim pemenangan Prabowo-Hatta untuk wilayah Papua di Jakarta, Kamis (19/6).

"Calon Presiden Haji Prabowo Subianto mengirim salam. Kunjungan ini sebagai silaturrahim kepada ulama karena ulama adalah tempat bertanya bagi umat," kata Hatta Radjasa memulai pembicaraan dengan Tuan Guru Syekh Haji Hasyim Al Sarwani di perkampungan religius Babussalam Desa Besilam Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Kamis (19/6).

Jokowi-JK

"Sistemnya nanti akan kita bangun lebih baik karena ini membebani nelayan. Nanti kita bicara lagi setelah 9 Juli," kata Jokowi usai mendengar keluhan nelayan mengenai pungutan sebelum berangkat melaut di Tegal, Jawa Tengah, Kamis (19/6).

"Saya setuju kalau disebut sebagai Bapak Komodo karena perjuangan saya menjadikan binatang langka itu menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia," katanya saat berkampanye di hadapan ribuan massa di GOR Oepoi, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (19/6).

rep:halimatus sa'diyah/antara ed: ratna puspita

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement