Jumat 30 May 2014 07:17 WIB

Pengamat UI: Prabowo-Hatta Mengemis Dukungan ke Demokrat

Rep: C30/ Red: Erik Purnama Putra
Prabowo-Hatta Temui Presiden Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa (tengah) didampingi Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menjabat tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/5).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Prabowo-Hatta Temui Presiden Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa (tengah) didampingi Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menjabat tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Prabowo-Hatta rencananya akan memaparkan visi misi di hadapan petinggi Partai Demokrat, Ahad (1/6). Hal itu untuk menjelaskan bahwa visi misi yang diusungnya segaris dengan program SBY selama menjadi presiden.

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Maswadi Rauf menilai, langkah yang dilakukan Prabowo-Hatta terlalu berlebihan dalam mencari dukungan. Gerindra sebagai partai pengusung terlihat sangat ambisius dalam mewujudkan koalisi tenda besar yang diinginkannya. Bahkan apa yang dilakukan terkesan seperti meminta-minta.

"Dalam mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra itu sampai terlihat ngemis-ngemis," katanya saat dihubungi, Kamis (29/5)

Menurut Maswadi, alasan pemaparan visi misi yang disampaikan oleh petinggi Demokrat juga hanya mengada-ada dan tidak wajar. Sebab, visi misi kedua pasangan calon telah disebarluaskan secara terbuka dan seluruh masyarakat bisa mengaksesnya.

"Itu aneh. Lalu (pemaparan) itu untuk apa? Semua kan sudah tahu dan sudah disebarluaskan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement