REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Mohamad Suleman (MS) Hidayat mendeklarasikan dirinya sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Deklarasi dilakukan di kediamannya di Jl. Cipaku II/3, Kota Bandung Jawa Barat. Bandung menjadi pilihanya karena di sini sebagai awal mula ia berkarir dalam politik.
"Selama 30 tahun saya aktif di partai ini, saya akan buat organisasi ini menjadi lebih efektif, kuat dan modern sebagaimana yang dibutuhkan Bangsa Indonesia," kata Hidayat di Bandung, Ahad (10/8).
Hidayat hanya ingin mempersiapkan Golkar menghadapi Pemilu 2019. Pemilu itu katanya, adalah kali pertama menggabungkan Pileg dan Pilpres. Visi dalam pemilu 2019 itu, ia akan mengupayakan dukungan seluasnya bagi Golkar.
Meskipun begitu, Hidayat yang juga Menteri Perindustrian itu mengaku tidak bercita-cita sebagai calon presiden nantinya. Sebagai program awal, jika terpilih menjadi Ketum Partai Golkar dirinya akan melakukan revitalisasi dan reorganisasi.
Dalam lima tahun mendatang, Hidayat akan fokus mempersiapkan kader muda untuk maju meraih jabatan publik. "Saya termasuk yang tidak berambisi jadi Presiden, mudah-mudahan ini jadi paradigma baru partai ini, bahwa tidak semua Ketua Umum bercita-cita jadi Presiden," ujarnya.
Partai Golkar, menurut Hidayat akan mewujudkan pengabdiannya dalam tiga hal. Pertama, memberikan kedudukan utama pada aspirasi luas dan bukan kepentingan sempit. Kedua, mengutamakan pelayanan publik yangbluas dan adil. Ketiga, melindungi seluruh golongan dan masyarakat.
Dalam hal pencalonannya, Hidayat mengaku sudah melakukan pembicaraan tidak resmi dengan para pengurus partai Golkar di Jawa Barat. Pembicaraan itu terkait permintaan dukungan kepada dirinya.