Sabtu 06 Jun 2015 09:31 WIB

Fadli Zon: Panglima ke Depan Harus Mengayomi Semua Matra TNI

Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai sosok Panglima TNI ke depan harus mampu mengayomi semua matra di institusi tersebut dan juga membangun komunikasi dengan Kepolisian. "Saya menilai dibutuhkan sosok calon Panglima TNI yang bisa mengayomi semua matra dan juga menjalin komunikasi dengan aparat lain seperti kepolisian," kata Fadli di Yogyakarta, Sabtu (6/6).

Dia menjelaskan kedua hal itu penting dimiliki oleh calon Panglima TNI karena tantangan institusi tersebut di masa depan semakin besar. Fadli secara khusus menilai bahwa komunikasi dengan Kepolisian dibutuhkan karena pasca pemisahan fungsi pertahanan dan keamanan, masih menimbulkan ekses di kedua institusi tersebut.

"Saya kira itu tidak dapat dipisahkan (komunikasi TNI-Polri dan pemisahan fungsi pertahanan-keamanan), namun saat ini eksesnya sudah semakin kecil," ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, pemilihan Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo sehingga dirinya tidak mempermasalahkan asal matra Panglima TNI itu. Fadli menjelaskan dalam UU No 34 tahun 2004 tentang TNI tidak diatur mengenai pergiliran asal matra Panglima TNI.

"Presiden tidak melanggar UU apabila memilih Panglima TNI secara acak, tidak berdasarkan urutan (AD, AL, dan AU)," ujarnya.

Menurut dia, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono membuat satu tradisi dengan menggilir jabatan Panglima TNI dari tiga matra di institusi tersebut. Dia mengatakan pergiliran itu hanya tradisi sehingga bisa dilanjutkan atau tidak oleh Presiden Jokowi, namun apapun keputusannya tetap memiliki konsekuensi.

"Tradisi lalu dianggap adil kemudian saat ini Presiden mengambil kebijakan yang berbeda maka konsekuensi dan risikonya harus dihadapi," katanya.

Dia meyakini Presiden Jokowi bisa melihat kebutuhan di TNI sehingga memilih sosok Panglima TNI yang cocok dengan kebutuhan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement