REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo mengapresiasi kinerja tim medis Muhammadiyah Disaster Management Center (mdmc) serta Relawan Muhammadiyah atas partisipasinya dalam proses tanggap darurat gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
"Terima kasih saya ucapkan kepada MDMC yang sudah membantu kami (TNI) untuk melakukan pelayanan ini, apresiasi saya berikan atas kehadiran kawan-kawan di sini," kata Gatot melalui siaran pers MDCM Indonesia, Senin (12/12).
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI saat mengunjungi Rumah Sakit Lapangan milik TNI yang terletak di Posko Induk, Kantor Bupati Pidie Jaya, Senin. "Rumah Sakit Lapangan ini milik kita bersama, penting bagi kami (TNI) terus bersinergi dengan MDMC untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan," ucap Gatot.
Dalam kunjungan tersebut, Panglima TNI ditemui langsung oleh tim medis MDMC yang diwakiliki oleh Ahmad Muttaqin Alim dan Mashuri Masyhuda, menemui para pasien terdampak bencana yang sedang dirawat di ruang rawat inap.
Terhitung sejak Ahad (11/12), setelah sebelumnya berkoordinasi dengan koordinator tim medis TNI, tim medis MDMC yang terdiri dari satu 1 dokter, tiga perawat, dan satu logistik medis, telah bergabung di RS Lapangan milik TNI. Setelah kunjungan itu, Panglima TNI bersama rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke beberapa titik posko gempa Aceh yang tersebar di beberapa daerah lainnya.
Hingga Senin (12/12) jumlah korban meninggal akibat gempa berkekuatan 6,5 SR itu sebanyak 101 orang, di mana 94 korban sudah diidentifikasi, korban luka-luka sebanyak 666 orang terdiri dari 134 luka berat dan 532 luka ringan.
Kerusakan fisik akibat gempa meliputi rumah 11.668 unit, masjid 61 unit, meunasah 94 unit, ruko 161 unit, kantor pemerintahan 10 unit, fasilitas pendidikan 16 unit, dan lainnya. Pendataan detil masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan.