Ahad 18 Sep 2016 15:56 WIB

DKI Jakarta dan Jabar Berbagi Satu Emas pada Hari Pertama Laga Wushu

Rep: Febrian Fachri / Red: Andri Saubani
Atlet Wuhsu Jawa Barat Monica Pranciska memeragakan jurus pada pertandingan Chang Quan Putri PON XIX di GOR Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Ahad( 18/9). (Republika/ Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Atlet Wuhsu Jawa Barat Monica Pranciska memeragakan jurus pada pertandingan Chang Quan Putri PON XIX di GOR Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Ahad( 18/9). (Republika/ Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – DKI Jakarta dan Jawa Barat sukses merebut masing-masing satu emas dari cabang olahraga Wushu di Pekan Olahraga Nasional XIX Bandung. Hari pertama pertandingan Wushu digelar di Gedung Olahraga Pajajaran Kota Bandung, Ahad (18/9) siang WIB. Dua nomor langsung memperebutkan medali emas yaitu nomor Man’s Chang Quan atau Taolo Putra dan Woman’s Chang Quan atau nomor Taolo Putri

Atlet Wushu DKI Jakarta, Achmad Hulaefi sukses meraih medali emas setelah di partai final mengalahkan wakil kontingen Sumatra Utara (Sumut), Charles. Penampilan Hulaefi memperoleh hasil nilai yang nyaris sempurna yaitu 9,65. Charles yang muncul sebagai pesaing utama di nomor ini mengumpulkan nilai 9,58 dan harus puas dengan raihan medali perak.

Untuk medali perunggu diraih oleh Aldy Lukman juga dari Sumut. Lukman meraih  nilai 9.30. Bagi Hulaefi, medali emas di PON bukan hal yang asing. Ia adalah atlet nasional yang kerap meraih medali emas Wushu untuk Indonesia. pada SEA Games 2015 di Singapura lalu, Hulaefi memenangi medali emas untuk nomor Toya.  Pada 2013 ia juga menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di SEA Games Myanmar. “Saya senang bisa memberikan yang terbaik buat DKI Jakarta,” kata Hulaefi usai penyerahan medali. 

Sementara di nomor Woman’s Chang Quan atau Taolo putri, atlet tuan rumah, Monica Prancisca Sugianto berhak atas medali emas. Ia meraih nilai tertinggi yaitu 9,53. Ia mengalahkan wakil Jawa Timur Felda Elvira Santoso yang merebut medali perak dengan nilai 9,52. Jawa Tengah harus puas dengan medali perunggu lewat atletnya Devi Indaryanti Taryono. Devi mendapat nilai 9,51. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement