NU: Ramadhan Momentum Muhasabah Diri

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Angga Indrawan

Ahad 05 Jun 2016 18:31 WIB

Ramadhan. Ilustrasi Foto: thecommongroundblog.com Ramadhan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PBNU Helmy Faisal mengatakan Ramadhan merupakan momentum untuk melakukan refleksi dan muhasabah. Ramadhan sebagai pengingat ibadah dari tahun ke tahun agar terus meningkat.

"Ramadhan adalah momentum untuk muhasabah dan momentum untuk memperkuat ukhuwah baik sesuai dengan ajaran Islamiyah dan Basyariyah," ujar dia kepada Republika, Ahad (5/6).

Puasa mengajarkan umat muslim untuk mengendalikan diri dan melatih diri karena Ramadhan berbeda dari hari biasanya. Ketika puasa makanan yang halal menjadi haram untuk dimakan saat siang hari. Namun tidak hanya menahan lapar dan haus saja. Umat muslim diharapkan dapat meningkatkan solidaritas sosial.

"Ramadhan juga menjadi ajang pertaubatan nasional bagi masyarakat dan para pemimpin," jelas dia.

Saat ini Indonesia mengalami krisis kepemimpinan. Guru tidak lagi menjadi contoh, orang tua juga banyak yang tidak bisa menjadi teladan.  Pejabat harus dapat memanfaatkan momentum Ramadhan agar meningkatkan kesadaran kolektif sehingga dapat menjadi teladan. Karena banyaknya korupsi yang terjadi di kalangan pejabat.

Terpopuler