REPUBLIKA.CO.ID, ASSEN -- Valentino Rossi berakhir finis kelima di gelaran GP Assen, Belanda akhir pekan kemarin. Situasi ini sangat menjengkelkan mengingat tahun lalu dirinya menjadi juara di sirkuit tersebut.
Rossi hanya mendapat 11 angka dan memperlebar jarak antara dirinya dengan pemuncak klasemen, Marc Marquez menjadi 41 angka.
Setelah sempat memimpin balapan di depan, kemudian konsisten ketiga, The Doctor harus menerima serangan Andrea Dovizioso yang membuatnya harus melebar dan akhirnya merosok ke urutan kelima di tikungan pertama Assen tiga lap terakhir. Persaingannya dengan Dovi membuat Marquez memperlebar jarak dan waktu dengan Rossi dari satu detik menjadi 1,8 detik.
"Dovi mencoba menyalip saya di tikungan pertama. Namun saat di tikungan seperti itu, saya sedang mengerem kuat. Dia terlalu cepat, sehingga saya terpaksa menghindar dan melebar ke luar trek. Manuver seperti itu sangat agresif," kata Rossi dilansir dari Speedweek, Senin (2/7).
Rossi menilai dari sudut pandangnya, aksi seperti itu secara strategis kurang cerdas.
"Seharusnya kami berdua (Rossi dan Dovi) bisa mendarat di podium, di tempat kedua dan ketiga. Sekarang, karena manuvernya itu kami hanya selesai di tempat keempat dan kelima. Kami kehilangan waktu. Sayang sekali, namun yang sudah terjadi tak bisa diubah," kata Rossi,
The Doctor juga sempat membahas insidennya dengan Jorge Lorenzo. Saat Lorenzo memimpin, pembalap Spanyol itu sempat melambat dan membuat Rossi menyinggung bagian belakang motornya.
"Kami berjuang sangat keras melawan pembalap lain. Lorenzo dan saya beruntung karena Lorenzo terlalu dekat di sektor 12 dan kehilangan kendali bannya. Saya menyenggolnya saat sedang kecepatan tinggi. Kami sangat beruntung. Benar-benar sempurna. Akibatnya kami tak jatuh," katanya.
Bintang Italia ini mengaku sulit menantang Marquez karena motornya lebih cepat dari Yamaha dan lainnya. Seluruh pembalap seperti bermain kucing dan tikus melawan Marquez.
"Ya, tentu itu sulit. Marquez adalah yang terkuat selama sesi latihan. Dia berjuang hari ini. Dia bisa ngebut kapan saja. Ketika dia akhirnya memutuskan untuk 'melarikan diri,' dia melakukannya. Dia bisa finis 2,2 detik dari pembalap di belakangnya," kata Rossi.