Kamis 03 Apr 2014 20:56 WIB

Penyelidikan Korupsi Sebabkan Penjualan Barang Mewah Melemah

Tas Prada
Foto: dok Prada
Tas Prada

REPUBLIKA.CO.ID, Pembuat tas mewah Prada melaporkan kenaikan 1 persen dalam keuntungannya di sepanjang tahun 2013. Label mewah ini menjadi korban terus melemahnya pasar Eropa.

Prada, yang juga menjual label Miu Miu, pada tahun 2012 padahal membukukan kenaikan laba hingga 44,9 persen.

Ekonomi Eropa yang melemah dan penyelidikan korupsi di Cina yang marak diduga menjadi penyebab melemahnya penjual penjualan barang mewah. Pasar tradisional dan pasar terbesar barang-barang mewah pun terkena imbasnya.

Banyak perusahaan telah mengumumkan akan bergerak tak terlalu agresif terkait pembukaan toko baru. Serta memilih fokus merenovasi toko yang telah ada.

Merek mewah juga mulai mencari cara melayani turis Cina yang kaya yang ingin melakukan pembelian barang mewah di luar negeri. Beberapa merek mulai menggaji staf pemasaran yang bisa berbahasa Mandarin. Sedang beberapa merek bersiasat dengan mengadakan promosi besar saat liburan Tahun Baru Cina.

Penjualan Prada di 2013 naik 8,8 persen ke angka 3,6 miliar poundsterling, masih di bawah kenaikan 29 persen pada 2012. Sedang penjualan di Eropa yang menjadi tulang punggung kelima penjualan Prada hanya tumbuh 5 persen.

Penjualan di Asia Pasifik, tempat pasar terbesar Prada, namun jauh lebih besar. Pertumbuhannya 11,4 persen, seperti dikutip dari Guardian, dengan penjualan di Cina berkembang hingga 12,3 persen.

Prada sebenarnya berharap bisa membuka 80 toko baru di 2014 dan meningkatkan bisa meningkatkan persentase penjualan dalam angka tinggi. Diantara merek barang mewah Eropa lainnya, Prada diharapkan memiliki angka penjualan tertinggi begitu juga dengan labanya sepanjang 12 bulan tahun ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement