REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peranan orang tua dalam menentukan kualitas asupan anak sangat penting. Itu dimulai ketika orang tua memiliki sensitifitas dan responsifitas terhadap kondisi anak.
Psikolog, Rini Hidalni mengatakan, peran orang tua yang sensitif dan responsif sangat penting guna menghindarkan anak dari tekanan atau stress yang selanjutnya akan mempengaruhi fungsi saluran cernanya.
Lantas bagaimana caranya untuk memahami tersebut? Orang tua perlu memahami fase keterikatan (attachment) pada anak.
"Ada empat fase terikatan, setiap fase akan menentukan bagaimana orang tua mendidik anaknya," kata dia di Jakarta, Senin (25/3).
Fase pertama adalah Pre Phase (lahir-6 minggu). Pada fase ini ditandai dengan menangis. Tangisan inilah yang menadakan anak merasa lapar, sakit atau takut.
Selanjutnya, anak mulai memasuki fase mulai menyadari kehadiran seseorang (Attachment in the making--6 Minggu-6 Bulan). Pada fase ini, ada sosok yakni orang tua yang mulai hadir dalam kehidupan anak. Ketika anak menangis, ia akan diam ketika orang yang dikenalinya, dalam hal ini, orang tua mendekat.
"Inilah bagaimana kedekatan anak dan orang tua dibangun," kata dia.
Fase berikutnya, fase protes (Clear Cut 6 bulan-24 bulan). Pada fase ini anak mulai melakukan protes apabila ketiadaan orang tua. Masa ini akan berakhir, ketika memasuki usia penerimaan (Formal of Reciprocal--24 bulan ke atas). Pada masa ini anak mulai menerima ada atau tidak orang tua.
"Jadi, orang tua perlu memahami ketergantungan anak dengan mengajarkan bagaimana asupan yang benar bagi anak. Seperti makan dengan tangan kanan, membaca doa dan konsumsi sayuran," kata dia.