Senin 01 Apr 2013 16:59 WIB

Merawat Bayi Sindroma Down

Rep: Desy Susilawati/ Red: Endah Hapsari
Merawat bayi sakit/ilustrasi
Foto: women.texaschildrens.org
Merawat bayi sakit/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Melahirkan bayi dengan sindroma down pasti menimbulkan perasaan yang berbeda bagi sang orang tua. Shock, merasa bersalah, bahkan tidak percaya dengan apa yang dialami baru sebagian dari perasaan yang tercakup.

 

Pengurus Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS), Dini Prihatmi, mengatakan emosi yang muncul dan bercampur aduk itu manusiawi. Namun, jangan habiskan waktu untuk melawan emosi atau situasi.

“Emosi tersebut harus ditumpahkan. Membiarkan diri Anda untuk merasakan berbagai emosi dan berduka merupakan langkah penting dalam belajar untuk menerima bayi Anda,” ujarnya seusai peluncuran buku pertamanya yang ditulis bersama Tim Potads Menulis dan dr Syarif Rohimi SpA (K) yang berjudul "Merawat Bayi dengan Sindroma Down".

Dini mengingatkan pula untuk menghargai perasaan dan emosi pasangan. Beri ia ruang untuk meluapkan emosinya dengan caranya sendiri. Setelah emosi mereda, segera cari informasi mengenai sindroma down. Masuk ke dalam komunitas yang berisi orang tua anak dengan sindroma down disarankan pula. “Dengan begitu, kita bisa berbagi. Kita tidak akan merasa sendiri dan mendapatkan informasi yang tepat untuk merawat bayi dengan sindroma down,” ujarnya.

Kakak sang bayi di rumah pun tak boleh luput dari perhatian. Beri penjelasan dalam bahasa sederhana mengenai kondisi adik. Dini menyarankan untuk tidak menyembunyikan kondisi tersebut. 

Dukungan antarsuami istri paling dibutuhkan ketika berhadapan dengan sindroma down. Satu sama lain jangan saling menyalahkan. “Karena, sampai saat ini belum diketahui penyebab sindroma down,” ujar Dini yang melahirkan anak ketiga dengan sindroma down. Kemudian, mulailah menerima anak dengan baik. Cobalah untuk melewati perasaan bersalah dan mulai memandangnya sebagai anugerah Allah SWT.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement