REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian anak cukup beruntung memiliki banyak alternatif pilihan tontonan yang bisa disaksikannya. Entah lewat layar TV nasional, TV berbayar, layar bioskop, ataupun film anak yang terekam di keping DVD. “Orang tua, pengasuh, atau orang dewasa lainnya di sekitar wajib membantu memilihkan tayangan untuk anak,” jelas psikolog Sani B Hermawan.
Lihatlah kategori usia setiap tayangan. Sesuaikan jenis tayangan dengan nilai-nilai yang diterapkan di dalam keluarga. “Orang tua harus sadar apa yang dilakukannya untuk membentuk karakter anak di kemudian hari,” kata Sani mengingatkan.
Menontonlah bersama anak. Setelahnya, diskusikan tayangan yang ditonton. Coba tanyakan hikmahnya dari tayangan tersebut. Cari tahu apakah anak sukses mengambil pesan dari tontonannya. “Ajak anak merenungkan apa saja tindakan terpuji yang bisa diaplikasikan seusai menyaksikan film tadi,” ucap Sani.
Berikan anak kebebasan yang terarah. Betapapun, tidak semua tayangan TV bernilai negatif. Selama orang tua memiliki kemampuan untuk mengomunikasikan isi film, anak dapat saja menonton tayangan yang sedang tren, salah satunya Iron Man 3.
Ketika anak tampak terpengaruh secara negatif, segeralah meluruskan pandangannya. Beritahukan mana yang bisa ditiru dan mana yang tidak. “Orang tua harus mengawasi, membimbing, dan memantau,” tutur Sani.