REPUBLIKA.CO.ID, Apa yang harus dilakukan ketika anak terbiasa tidak menyikat giginya sebelum tidur? Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, sebuah kebiasaan tidak pernah bisa terwujud secara instan. “Semua membutuhkan proses,” ujar dia.
Kepada anak, orang tua perlu menjelaskan mengapa menyikat gigi penting. Lakukan dengan cara yang mudah dipahami anak. “Juga praktikkan. Tunjukkan kalau menyikat gigi itu mudah dilakukan,’’ pesan Vera.
Bersikap kreatif saat berbicara dengan anak juga membuat pesan sampai lebih mudah. Vera mengatakan, ketika anak sudah telanjur tak sikat gigi, coba ajak anak untuk menyikat gigi bersama-sama. “Misalnya, sambil bernyanyi atau sambil bermain peran,’’ lanjutnya.
Memberikan penghargaan pun dimungkinkan untuk membujuk anak mau menyikat gigi. Bentuknya tak selalu harus berupa hadiah. Vera meng ajak orang tua memberi gambaran betapa menyenangkannya perasaan dan kondisi gigi sesudah menyikat gigi. “Bilang sama anak, enak ya kalau sudah sikat gigi,” katanya. Dan, biarkan anak merasa perasaan senang itu menjadi hadiah untuk dirinya.
Apa pun caranya, Vera berujar, orang tua harus konsisten. Tidak bisa hari ini mengajak anak rajin sikat gigi sebelum tidur, lalu esok tidak. Bila anak di atas lima tahun bisa diberi tahu dengan ucapan, balita diberi tahu dengan contoh.
Orang tua juga bisa mengajak guru di sekolah mengajarkan pentingnya menyikat gigi sebelum tidur. Ketua PDGI drg Zaura Rini Anggraeni MDS mengatakan, terkadang anak lebih mudah menerima ucapan guru atau orang selain orang tuanya. Acara menggosok gigi bersama di sekolah bisa menjadi pembelajaran baik bagi anak. Membawa anak ke dokter gigi disarankan pula agar anak mendapat pengalaman langsung tentang kesehatan gigi.
Professional Relationship Manager Oral Care PT Unilever Indonesia drg Ratu Mirah Afifah MDSc berujar, orang tua merupakan panutan anak. “Orang tua harus jadi role model. Ubah kebiasaan jelek jadi baik,’’ katanya. Ayah dan ibu harus mempraktikkan kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur dulu, baru bisa mengajak anak melakukan yang sama.
Mirah mengajak orang tua mengajarkan kebiasaan ini tanpa pemaksaan. Lakukan pula, kata dia, secara menyenangkan. Setelah kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur terbentuk, lakukan supervisi pada cara anak menyikat gigi. “Biasanya, orang tua yang melakukan supervise brushing akan menemukan risiko gigi berlubang yang berkurang di anak,’’ kata Mirah. Pada saat tidur, bakteri berkembang dua kali lebih banyak. Sisa makanan yang tertinggal kemudian akan difermentasi menjadi asam, hingga dapat melarutkan email gigi dan membentuk lubang.
Penyakit gigi dan mulut dapat menimbulkan sejumlah komplikasi sistemik dalam tubuh. Penyakit yang mungkin timbul akibat gigi berlubang, di antaranya, abses di otak, diabetes mellitus, gangguan ginjal, hingga melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah pada ibu hamil. Kebiasaan menyikat gigi disarankan PDGI dilakukan dua kali, setelah sarapan dan sebelum tidur.