REPUBLIKA.CO.ID, Kalangan produsen umumnya menyiapkan dot berbagai ukuran dan disesuaikan denga usia bayi. Misalnya S, M, L atau XL. Guna menghindari bayi tersedak saat minum susu botol, kalangan produsen juga mengembangkan berbagai teknik.
Antara lain menambah satu peranti pada ujung dot, sehingga aliran susu dari dalam botol bisa konstan. Dengan peranti tadi, air susu akan keluar bila bayi mengisapnya. Jika tidak, air susu tidak mengucur secara otomatis. Para produsen juga mengembangkan sistem sirkulasi udara dengan memberi lubang pada dot. Lubang ini selanjutnya akan mengatur sirkulasi udara secara vertikal maupun horisontal.
Bagaimana dengan botol susu? Ada banyak desain dan model, serta kapasitas isi botol susu. Sebagaimana dot, botol susu juga disesuaikan dengan usia anak. Bayi berusia kurang dari tiga bulan, cukup menggunakan botol susu berkapasitas 120 ml. Perkembangan usia bayi, tentu saja akan diikuti dengan perubahan ukuran atau kapasitas isi botol.
Selain botol, terdapat aneka produk lain yang berfungsi sebagai sarana latihan untuk bayi. Melalui peranti ini, bayi dibiasakan untuk menggunakan peralatan yang akan digunakan jika ia sudah besar.