REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan berlebihan sejumlah media elektronik, khususnya televisi, video gim, dan komputer pada anak-anak usia dini ternyata berisiko buruk bagi mereka.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Trina Hinkley dari Universitas Deakin di Melbourne, Australia, menyatakan penggunaan media elektronik yang berlebihan bisa merugikan kesehatan anak, terutama jika dibiasakan sejak usia muda.
Peneliti mengambil sampel 3.604 anak berusia 2-6 tahun. Data dikumpulkan sepanjang September 2007 hingga Juni 2008. Kuisioner ini menggunakan enam indikator kesejahteraan anak, termasuk emosional dan hubungan pertemanan, kepercayaan diri, kesejahteraan emosional, fungsi keluarga, dan jaringan sosial.
Bagaimana hasilnya? Anak-anak yang terlalu banyak menonton televisi diusia dini menjadi gagal mengembangkan hubungannya dengan sesama anggota keluarga. Ini berisiko 1,3 kali lipat pada anak perempuan dan 1,2 kali lipat pada anak laki-laki.
Anak perempuan yang ketagihan bermain video gim dan komputer diusia dini akan mengalami masalah emosional. Setiap jam mereka menambah permainan video gim, maka risiko mereka gagal dalam berhubungan sosial meningkat dua kali lipat.
"Ini menunjukkan bahwa televisi, video gim, dan komputer pada anak usia dini hendaknya berada di bawah kontrol orang tua. Intervensi keluarga menjadi keharusan di dalam masalah ini," ujar Hinkley, dilansir dari Medical News Today, Rabu (2/4).
Penggunaan media elektronik berlebihan pada anak usia dini juga terkait dengan masalah kegemukan atau obesitas. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki televisi di kamar tidurnya lebih berisiko mengalami obesitas.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa orang tua kurang teliti memantau konsumsi media anak-anak. Ini lebih sering terjadi pada anak berusia tujuh tahun ketika massa tubuhnya meningkat melebihi anak-anak seusia mereka.